Tegal, NU Online
Mengapa halal bi halal sangat lazim dan menggema pada bulan Syawal, pada hal untuk meminta halal tersedia disemua kesempatan dan waktu bisa dilakukan dikapan saja dan dimana saja, lantas mengapa juga masyarakat Islam juga seakan menitik beratkan pada bulan Syawal.
Ternyata ada rahasia di balik peristiwa halal bi halal pada bulan syawal, rahasia itu ternyata untuk menjaga eksistensi kemenangan yang telah diraih selama Ramadhan. Maka kemenangan yang akan terus dijaga pada sebelas bulan yang datang. Untuk itu menjaga eksistensi kemenangan perlu dijaga dengan baik dan cara dengan melakukan halalul bi halalin, saling meminta maaf antar sesama umat manusia dan bukan hanya sekedar budaya.
<>
Demikian penuturan Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Tegal H Ahmad Wasy’ari, SPd saat didaulat menjadi pembicara halal bi halal Pimpinan Anak Cabang IPNU-IPPNU Kecamatan Pangkah yang ditempatkan di Desa Bedug, Ahad (11/9).
“Jika kita menilik fase pada bulan Ramadhan sudah pasti perilaku hidup dan organisasi lebih meningkat, karena didalam puasa ada tarbiyah atau pendidikan yang menggodok manusia di kawah candradimukannya. Melihat fase Ramadhan juga memberikan kita kepada sebuah kebersihan jiwa raga karena dalam fase ada pintu rahmat, mahgfiroh dan dibebaskan dari belenggu api neraka, kalau ketiganya ini dapat kita capai maka kesucian lahir batin bukan hal sulit,” tuturnya.
Wakil ketua Pimpinan Anak Cabang IPNU Kecamatan Pangkah Ariyanto Aji Mutaqin menjelaskan kegiatan halal bi halal sengaja dilakukan karena sudah sesuai dengan rentetan program kerja. Dan ini juga merupakan dakwah, hablumin nas menggurai kesalahan untuk meminta maaf, karena sebagai insan yang penuh dengan kesalahan maka sudah seyogyanya meminta maaf terhadap sesamanya.
“Kegiatan ini dihadiri semua ranting IPNU-IPPNU di wilayah kecamatan Pangkah serta pengurus pimpinan anak cabang sendiri, sekitar 150 anggota IPNU-IPPNU ikut menghadiri. Kami juga mengajak semua anggota IPNUdan IPPNU untuk tetap setia menjaga warisan ajaran para kiai yang telah membumikan ajaran dengan cara yang santun dan bijaksana, seperti kegiatan hala bi halal ini,” katanya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Pengurus Ranting NU Desa Bedug, beberapa pembina PAC. IPNU-IPPNU kecamatan Pangkah, dan tokoh agama masyarakat sekitar.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Abdul Muiz