Jakarta, NU.Online
Sekitar Rp344 triluan pendapatan Indonesia, sejumlah Rp112 triliun digunakan untuk membayar utang. Pembayaran tersebut terdiri dari bunga utang Rp68 triliun dan utang pokok sekitar Rp44 triliun, demikian diungkapkan Menteri Negara Komunikasi dan Informasi, Samsyul Mu’arif, Rabu ketika membuka Temu Konsultasi Komunikasi dan Informasi Daerah, di Manado, Sulawesi Utara (Sulut).
Menteri Mu’arif mengatakan, dari pendapatan tersebut juga akan dibayar obligasi sekitar Rp23 hingga 24 triliun serta membayar berbagai subsidi, antara lain bahan bakar minyak dan listrik sekitar Rp25 triliun.Sehingga, diperkirakan dari pendapatan tersebut tidak dapat digunakan sekitar 45 persen, sementara 55 persen dapat dipakai, katanya, sambil menambahkan, kita juga harus mencandangkan dana sekitar Rp10 triliun.Disamping itu, kata Menteri dana, yang digunakan untuk daerah terjadi peningkatan dari Rp110 triliun pada tahun 2003, menjadi Rp114 di tahun 2004.
<>Dengan keterbatasan dana yang dimiliki, maka konsekuensi yang dilakukan adalah memangkas dana APBN pemerintah pusat, misalkan Kementerian Komunikasi dan Informasi pada tahun 2003 mencapai Rp40 miliar untuk tahun 2004 menjadi Rp30 miliar.
Berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, Mu’arif mengatakan, selama ini kota, kabupaten maupun instansi lainya melakukan secara parsial. "Diharapkan kedepan bagaimana parsial itu terjadi sinergis dan terintegrasi guna mendukung proses pembangunan, "katanya.
Temu konsultasi tersebut dilaksanakan selama dua hari dan diikuti para kepala dinas informasi komunikasi kabupaten dan kota se kawasan timur Indonesia. Selain di Manado, temu konsultasi itu juga nantinya akan dilaksanakan di Medan, Sumatera Utara dan Surabaya, Jawa Timur. Hadir pada acara itu, antara lain Gubernur Sulawesi Utara, AJ Sondakh, muspida serta pejabat instansi terkait di daerah tersebut.(Cih)