Pesantren Darul Ulum Meriahkan Haul Pengasuh dengan Tari
Sabtu, 29 November 2014 | 18:02 WIB
Jombang, NU Online
Ada banyak cara mengenang kiprah pengasuh pesantren. Tidak semata dengan pengajian, tapi juga lewat tari. Hal inilah yang dilakukan Pondok Pesantren Darul Ulum (PPDU) Peterongan Jombang Jawa Timur. Sebuah kreasi yang layak diapresiasi.
<>
Jumat pagi (28/11), ribuan santri PPDU memadati lapangan utama pesantren. Mereka melakukan senam massal bersama pimpinan pesantren. Ini adalah dalam rangkaian haul keempat, KH As'ad Umar, salah seorang pengasuh pesantren terbesar di kota santri ini.
Ketua Majlis Pimpinan PPDU, KH Za'imuddin As'ad Wijaya SU saat memberikan sambutan menawarkan kepada para santri yang memadati lapangan untuk menjadikan kegiatan senam bersama ini sebagai kegiatan rutin. "Bagaimana kalau senam berjamaah ini diselenggarakan setiap bulan?" katanya disambut setuju para santri.
Gus Zu'em, sapaan akrabnya, menandaskan bahwa olahraga sebagai bagian penting bagi upaya menciptakan dan membentuk jasamani yang sehat. "Karena dari fisik yang sehat, diharapkan akan lahir pikiran yang juga sehat," kata salah seorang pimpinan di Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) ini.
Seluruh santri dari 32 asrama dan unit pendidikan yang ada di PPDU terlihat memadati lapangan utama pesantren. Ada sebelas lembaga pendidikan dari tingkat menengah pertama dan atas serta kampus Unipdu. Kegiatan ini juga diikuti sejumlah anggota masyarakat sekitar pesantren yakni desa Tambar dan Janti.
Prof Dr H Ahmad Zahro, MA selaku Rektor Unipdu mengingatkan para santri untuk terus meneladani para kiai dan ulama serta berupaya menjaga kebaikan. "Dan rangkaian haul kali ini adalah upaya untuk terus mengenang jasa para kiai dan ulama dan mendoakan mereka," katanya.
Karena hal yang sangat dibutuhkan bagi orang yang telah meninggal adalah doa dari anak, keluarga, sahabat serta siapa saja yang bisa diharapkan. "Karenanya, tradisi haul sebagai media untuk terus mengirimkan doa kepada almarhum," ungkap guru besar di UIN Sunan Ampel Surabaya ini. Dan pada saat yang sama, juga disertai dengan mengenang kiprah yang pernah ditorehkan dan melanjutkan jariyah atau peninggalan yang telah diperbuat.
Pada kegiatan ini ditampulkan kreasi santri berupa tari candra cantik yang menceritakan kiprah PPDU dari sejak awal pendirian, pra kemerdekaan, kemerdekaan, hingga perjalanannya saat ini. Tari dilangsungkan di tengah lapangan yang disaksikan oleh pimpinan PPDU serta para santri dan masyarakat.
Tari yang merupakan gubahan dan hasil kreasi sejumlah dosen dan mahasiswa Unipdu ini menjadi inspirasi bagi santri yang hadir. "Lewat tari, kiprah pesantren bisa digambarkan dengan lebih luwes dan menarik," kata Habib, salah seorang mahasiswa Unipdu.
"Ini terobosan, sejarah pesantren digambarkan lewat tari," kata Seftiana, salah seorang mahasiswi. Apalagi dipentaskan di tengah lapangan dan disaksikan ribuan santri, lanjutnya. Meskipun tidak terlalu mengenal seni tari, ia memastikan bahwa pemantasan tersebut sebagai bagian dari upaya menampilkan sejarah panjang pesantren dengan lebih komunikatif. (Syaifullah/Abdullah Alawi)