Nasional

Ziarahi Makam Mbah Hasyim, Mensos Teteskan Air Mata

Sabtu, 7 November 2015 | 22:00 WIB

Jombang, NU Online
Pecahnya perang 10 November 1945 di Surabaya yang akhirnya ditetapkan menjadi Hari Pahlawan, tidak lepas dari kiprah KH Hasyim Asy’ari, pendiri NU yang juga pendiri pesantren Tebuireng Jombang.
<>
Jelang peringatan hari pahlawan, Menteri Sosial Khofifah Indar Parwansa didampingi Istri KH Salahudiin Wahid melakukan ziarah ke makam KH Hasyim Asyari di kompleks Pesantren Tebuireng Jombang, Sabtu (7/11).

Khofifah menyatakan, bahwa tokoh sentral yang menggerakkan pertempuran 10 November Surabaya adalah kakek KH Abdurrahman Wahid. "Itu makam KH Hasyim Asy'ari Pendiri NU, kakek Gus Dur. Beliaulah tokoh yang sangat berpengaruh menggerakkan di balik perjuangan  peristiwa 10 November di Surabaya," ujarnya.

Pada peringatan hari pahlawan di Surabaya, Selasa 10 November mendatang, rencananya Presiden Jokowi untuk pertama kalinya akan menjadi Irup (Inspektur Upacara). Dalam peringatan hari pahlawan itu menurutnya yang perlu diketahui bersama sesungguhnya adalah tokoh yang sangat berpengaruh menggerakkan orang supaya berjihad, untuk mempertahankan kemerdekaan NKRI dan melawan penjajah Belanda, yang tak lain adalah KH Hasyim Asy’ari.

Sementara itu, saat melakukan ziarah ke makam KH Hasyim Asy’ari, Khofifah yang juga ketua PP Muslimat NU ini tampak meneteskan air mata.  Mata perempuan ini sudah terlihat berkaca-kaca saat pembacaan tahlil dan doa. Air mata orang yang dikenal dekat dengan Gus Dur ini akhirnya jatuh juga saat menabur bunga di makam KH Hasyim Asy’ari. (Muslim Abdurrahman/Mahbib)


Terkait