Bandarlampung, NU Online
Nasir Abbas salah satu mantan pelaku terorisme yang sudah sadar dan insyaf mengatakan, bahwa yang ada di dalam otak dan pikiran para jihadis teroris hanyalah perang. Dia menyatakan, bahwa hal ini dilakukan kelompok teroris sampai tegaknya negara Islam atau khilafah Islamiyyah versi mereka.<>
Testimoni masa kelamnya ini diceritakan didepan para tokoh pemuda dan perempuan dalam rangka Sosialisasi Pencegahan Terorisme yang digelar atas kerjasama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Lampung dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mencegah Paham Radikal Terorisme di Hotel Horizon Bandarlampung, Selasa (15/9).
Ketika ditanya perasaannya setelah insyaf dan keluar dari kelompok terorisme Nasir Abbas menjawab bahwa sekarang Ia lebih merasa bermanfaat untuk orang banyak. "Kalau dulu saya hanya berkutat untuk satu golongan sekarang saya dapat berinteraksi dengan banyak golongan dan Ormas seperti NU, Muhammadiyah dan lain lain," terangnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa orang orang yang sudah terpengaruh dengan pola pikir teroris memiliki ciri ciri khusus. Di antara ciri-ciri tersebut adalah mudah mengafirkan orang lain. "Mereka juga menutup celah perbedaan. Menganggap orang yang berbeda dengan mereka salah dan keyakinannya lah yang paling benar," terangnya.
Kelompok ini juga tidak mau makan daging yang disembelih oleh orang yang ada diluar kelompok mereka. Ketika mereka akan menikahi wanita, mereka menikahi wanita tersebut dengan mengangkat wali hakim karena orang tua wanita tersebut kafir dan diluar kelompoknya.
Selain ciri tersebut, kelompok ini juga tidak mau melaksanakan shalat di Masjid selain milik kelompoknya karena Masjid tersebut dianggap masjid dhirar atau masjidnya kaum munafik.
Menurut Ketua FKPT Provinsi Lampung Abdul Syukur, kegiatan ini sangat penting karena Peranan pemuda dan perempuan saat ini cukup strategis dalam mencegah penyebaran paham Radikalisme dan Terorisme yang mengancam keutuhan NKRI.
Sementara salah satu tokoh Pemuda Pringsewu yang hadir pada forum tersebut, M Sofyan mengatakan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk mengetahui motif dari para teroris dalam melancarkan aksinya. " Dengan mengetahui motifnya maka kita akan tahu bagaimana penanggulangannya " jelasnya
Menurut Ketua GP Ansor Pringsewu ini, kelompok ini jelas jelas mengajarkan ajaran yang tidak tepat. Oleh karena itu seluruh masyarakat harus mewaspadainya sehingga ketentraman dan keamanan dalam masyarakat akan selalu terjaga. (Muhammad Faizin/Fathoni)