Nasional

Wisuda Perdana, Universitas KH Wahab Hasbullah Siap Bersaing

Ahad, 7 September 2014 | 07:01 WIB

Jombang, NU Online
Usianya baru satu tahun menyandang status universitas. Namun kampus ini telah dipercaya masyarakat dan memiliki prestasi yang layak dibanggakan. Tekad untuk berkhidmat serta bersaing demi melahirkan sarjana harapan.
<>
Sekitar 193 mahasiswa diwisuda pada hari Sabtu (6/9) di kampus Universitas KH Abdul Wahab Hasbullah (Unwaha) Jombang Jawa Timur. Mereka terdiri dari 103 mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) serta 90 dari Fakultas Teknik Informatika (FTI).

Rektor Unwaha, DR Anton Muhibuddin saat memberikan sambutan saat prosesi wisuda yang dilaksanakan di halaman kampus menandaskan bahwa tekad kuat dari kampus yang berada di bawah Yayasan  Perguruan Tinggi Bahrul Ulum ini untuk bisa sejajar dengan kampus yang sudah mapan. Karena itu sejumlah ikhtiar dilakukan agar bisa mencapai tujuan tersebut, diantaranya dengan melakukan kerjasama dengan kampus dalam dan luar negeri.

“Unwaha sudah bekerja sama dengan perguruan tinggi terkemuka di dunia seperti Universitas Chulalongkorn Thailand, Yamaguchi University Jepang, Rajamangala University of Technology Lanna Thailand, Korea University Seoul, Beuth University Jerman, dan Manchaster University di Inggris,” katanya disambut aplaus hadirin. Hal ini juga termasuk kerjasama di bidang pendidikan, pengabdian masyarakat dan penelitian, lanjutnya.

Bapak Anton, sapaan akrabnya berharap sejumlah kesepakatan dengan berbagai kampus ternama tersebut bukan hanya bersifat normatif dan implementatif. “Lebih dari itu, segera dapat terealisasi dan dirasakan oleh seluruh civitas akademika, masyarakat dan bangsa Indonesia,” katanya. Apalagi Bapak Anton kini adalah juga sebagai Presiden Core to Core Program (CCP) yakni suatu lembaga riset yang beranggotakan peneliti dari tujuh negara. Kendati demikian Bapak Anton menyadari bahwa implementasi dari kerjasama tersebut jauh lebih penting dan sulit.

Sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas para tenaga pengajar dan kemampuan mahasiswa, kampus ini telah mengirim tiga dosen ke Universitas Yamaguchi Jepang dalam rangka mempresentasikan hasil penelitian. Demikian juga ada mahasiswa yang dikirim ke Rajamangala University of Technology Lanna dalam program pertukaran mahasiswa. Juga ke Universitas Chulalongkorn Thailand.

Tidak berhenti sampai di situ, beberapa waktu berselang kampus ini juga menyelenggarakan kuliah tamu oleh Profesor Huansa Punnapayak dari Universitas Chulalongkorn Thailand sebagai upaya meningkatkan kualitas civitas akademika. “Unwaha juga menggelar seminar internasional yang menghadirkan pembicara dari Thailand dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya atau ITS yang dilanjutkan seminar dengan Japan Society for Promotion of Science atau JSPS,“ tandasnya. Dan pada seminar tersebut mampu menghadirkan setidaknya dua puluh profesor dari berbagai negara, lanjutnya.  

Diantara hasil seminar yang menelan dana tidak kecil tersebut akhirnya merekomendasikan perkembangan pertanian di tanah air, khususnya di Jawa Timur. “Rekomendasi dan sekaligus implementasi dari seminar tersebut merupakan bukanlah pekerjaan sederhana karena Unwaha berkewajiban tampil sebagai ujung tombak program,” terangnya. Karena rektor Unwaha merupakan kreator dan program tersebut, lanjutnya.

“Genap setahun keberadaan Unwaha ternyata sudah banyak melangkah bahkan melompati kampus lain dalam upaya menggapai masa depan,” katanya. Ini juga sebagai tanggungjawab yang diemban Unwaha sebagai wujud kepercayaan bangsa dan negara.

Unwaha merupakan gabungan dari kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Bahrul Ulum (Staibu) dan Sekolah Tinggi Ilmu Menejemen Informasi dan Komputer Bahrul Ululm (Stimik BU) yang dilebur bulan Agustus tahun lalu. Kini ada 475 mahasiswa dari dua fakultas dimaksud, belum termasuk mahasiswa baru yang mencapai 500 orang. Kampus ini masih menerima mahasiswa baru tahun akademik 2014/2015 untuk lima fakultas yang tersedia.

Pada kesempatan wisuda pertama tampak hadir Ketua Majelis Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum, KH Hasib Wahab, Wakil Bupati Jombang, Nyai Hj Mundjidah Wahab, serta Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI, Prof Dr Joko Santoso. (Syaifullah/Abdullah Alawi)  


Terkait