Jepara, NU Online
Wakil Bupati Jepara, H Subroto mengungkapkan konsep ekonomi yang digagas almaghfurlah KH Sahal Mahfudh saat membuka Seminar Nasional "Membedah Pemikiran Ekonomi Kiai Sahal" di gedung haji MWCNU Tahunan kompleks Unisnu Jepara, Selasa (29/4).
<>
Menurutnya, konsep ekonomi Kiai Sahal berpondasi pada tiga pilar, yakni nilai-nilai ke-Tuhan-an, kemanusiaan dan alam lingkungan. Hal itu dikemukakan ketiga fondasi tersebut tidak bisa dipisahkan. “Kalau prasyarat itu tidak bisa kita lakukan kita akan dipaksa untuk kembali hanya kepada sistem perekonomian kapitalisme dan sosialisme,” katanya.
Untuk mengkritisi kedua sistem mapan tersebut lanjutnya membutuhkan sistem perekonomian syariah yang mengintegrasikan nilai-nilai ke-Tuhan-an, kemanusiaan dan alam lingkungan. Lebih lanjut ia menjelaskan fikih kiai Sahal menjawab dan memberi solusi problem sosial, ekonomi, politik dan budaya sehari-hari yang ada di tengah-tengah masyarakat.
“Fikih Kiai Sahal bergerak pada tataran qauli (kajian) menjadi kitabi (tekstual) dan pada akhirnya lebih kontekstual dan mewujud dalam fi’li (tindakan) untuk mengubah kemiskinan, keterbelakangan dan kemunduran peradaban masyarakat,” jelas Subroto.
Disamping itu, ia menambahkan fikih Kiai Sahal menitikberatkan masholihul ummah (kemaslahatan masyarakat). Dalam menentukan kemaslahatan berpijak pada maqasidus syariah yaitu hifdzud din (menjaga agama), hifdzul aqli (menjaga akal), hifdzun nafsi (menjaga jiwa), hifdzul maal (menjaga harta) dan hifdzun nasli (menjaga keturunan). “Bahkan beliau menambahi dengan konsep hifdzul biah (menjaga lingkungan),” pungkasnya. (Syaiful Mustaqim/Abdullah Alawi)