Sidoarjo, NU Online
Universitas Sunan Giri atau Unsuri Surabaya akan memperkuat jaringan dengan Wako University Tokyo Jepang di bidang penelitian. Hal ini ditandai dengan penanda tanganan MOU oleh kedua belah pihak, di gedung Rektorat Unsuri di Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (24/2).
Penanda tanganan MoU antara Wako University Tokyo Jepang dengan Unsuri itu ditanda tangani oleh Rektor Unsuri, Gunawan Adji dan Wakil Rektor Wako Univversity bidang kerjasama, Bambang Rudyanto.
Menurut Rektor Unsuri, Gunawan Adji, kerjasama antara Wako University dengan Unsuri ini adalah untuk membangun jaringan, terutama di bidang penelitian. Penelitian ini, pihak Unsuri nantinya akan dikirim ke Wako University dan peneliti dari Wako University akan dikirim ke Unsuri.
"MOU ini adalah salah satu startegi yang dilakukan oleh Unsuri untuk memperkuat jaringan. Sebelumnya, Unsuri juga pernah melakukan kerjsama dengan beberapa lembaga maupun himpunan pengusaha," kata Gunawan.
Gunawan menuturkan, ke depan, Unsuri dan Wako University akan saling mengirimkan narasumber maupun mahasiswanya. Misalnya, ketika Unsuri dikirm ke Wako University akan menjelaskan tentang wilayah Jawa Timur, bisnis dan usaha yang ada di Jawa Timur, dan begitupula sebaliknya.
Gunawan menambahkan, jika ada alumni Unsuri yang mau kuliah ke Jepang, Wako University akan memfasilitasi. Tidak hanya di Wako, tapi di seluruh University di Jepang.
Wakil Rektor Wako University Tokyo Japan, bidang kerjasama, Bambang Rudyanto menjelaskan, MUO ini bisa diteruskan kesesuatu yang lebih kongkrit. Sehingga kerjasama ini bisa diteruskan dan bukan sekedar tanda tangan, tapi bisa disalurkan ke mahasiswa Unsuri langsung.
"Banyak saya menerima mahasiswa dari Thailand, Vietnam, Malaysia dan negara lain, tapi saya tidak melihat mahasiswa dari Indonesia. Pemerintah Indonesia sudah memberikan kesempatan kepada pemuda untuk melakukan penelitian di luar negeri tapi tidak dimanfaatkan dengan baik. Padahal, jika ada universitas yang melakukan MOU dengan kami, langsung saya tanda tangani," jelasnya. (Moh Kholidun/Fathoni)