Jakarta, NU Online

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa meminta kepada pengelola koperasi Muslimat NU supaya mulai berikhtiar membangun profit, selain upaya berkhidmah kepada umat.

“Koperasi Muslimat itu hobinya baksos, jadi berbicara profit di lingkungan Muslimat ini membutuhkan ikhtiar secara khusus,” kata Khofifah saat menutup acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Muslimat NU di Hotel Crown Plaza, Jakarta Pusat, Senin (27/3).

Oleh karena itu, Khofifah meminta kepada pengelola koperasi supaya membangun ikhtiar yang sifatnya tidak hanya sosial, melainkan juga membangun ikhtiar yang sifatnya profit.

Karena menurutnya, sekarang ini pengelola koperasi di Muslimat NU masih banyak didominasi pikiran-pikiran sosial dan belum berpikiran profit. 

“Pikiran sosial itu tidak boleh hilang, tetapi pikiran yang terkait dengan profit oriented (juga harus dibangun) karena ini  adalah sebuah bisnis, sebuah usaha,” kata Menteri Sosial RI ini yang juga menghadirkan Zastrouw Al-Ngatawi dan Tommy Soeharto dalam penutupan Rapimnas tersebut.

Pada kesempatan itu, Khofifah juga menginformasikan tentang jumlah koperasi primer Muslimat NU yang saat ini ada 143 koperasi dan telah berbadan hukum, dan terdapat 12 Puskop di tingkat provinsi. 

Khofifah menerangkan, untuk induk koperasi wanita di Indonesia sendiri baru ada 3, yaitu Inkopwan punya Kowani, Inkowapi punya Iwapi, dan Induk Koperasi Annisa (Inkopan) punya Muslimat NU. 

Setelah mengadakan penutupan Rapimnas, Muslimat NU menggelar Refleksi Kebangsaan 71 Tahun Muslimat NU bertajuk Pancasila, Agama, dan Negara sebagai penguatan ruh gerakan Muslimat NU. 

Diskusi dalam refleksi tersebut menghadirkan narasumber di antaranya Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin, Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, dan Direktur Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Yudi Latif. 

Rangkaian kegiatan selanjutnya adalah pelantikan pengurus PP Muslimat NU 2016-2021 pada Selasa (28/3) di Masjid Istiqlal Jakarta oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. Tak kurang dari 17.000 kader Muslimat dari sejumlah daerah bakal membanjiri Istiqlal. (Husni Sahal/Fathoni)