Sleman, NU Online
Selain sisi jasmani, manusia memiliki sisi ruhani. Namun, kebanyakan manusia lebih fokus kepada urusan ragawi yang pasti mati. Padahal, yang merasakan nikmat bahagia, haru, dan sebagainya, sesungguhnya adalah ruh.
<>
Sekjen Idarah Aliyah Jam’iyah Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah (Jatman) KH. Drs. Muhammad Masroni menyampaian hal itu dalam acara Pembekalan dan Pembentukan Pengurus Cabang Mahasiswa Ahlut Thariqah an-Nahdliyah (Matan) Kabupaten Sleman, di Pesantren Ar-Rabithah, Sleman, Ahad Siang (23/11).
Ia menekankan pentingnya pembinaan ruhani melalui thariqah. Dalam acara tersebut, KH. Drs. Muhammad Masroni juga menjelaskan tentang thariqah yang banyak disalahpahami masyarakat. Ia menilai keliru jika thariqah hanya diartikan secara sempit sebagai wiridan. Menurutnya, thariqah adalah perjalanan mendapatkan ridha Allah SWT.
“Di sini inilah kita membutuhkan seorang pembimbing. Kalau dalam dunia Thariqah disebut Mursyid. Lha wong ketika kita membuat skripsi saja butuh pembimbing apalagi saat melakukan perjalanan mencari ridha Allah. Kalau tidak percaya mursyid, ya jangan percaya juga sama dosen pembimbing," ujar KH. Drs. Muhammad Masroni yang disambut tawa para peserta.
Kiai Masroni juga menjelaskan tentang zuhud. Ia mengatakan bahwa jika zuhud dipahami sebagai jalan meninggalkan dunia dan terfokus pada akhirat dengan memakai pakaian ala kadarnya dan sebagainya, itu salah besar. Menurutnya, zuhud adalah bagaimana kita bisa mengatur dunia bukan kita yang diatur dunia. (Nur Rokhim/Mahbib)