Bandung, NU Online
Cendekiwan NU Jawa Barat Dr Asep Salahudin menilai kegagalan partai-partai Islam mengurus umat dan negara di Indonesia. pada saat yang sama, partai-partai sekuler juga tidak mengukir kesuksesan. Menurut Asep, mereka tidak berhasil mewujudkan peran-peran kewargaan yang berkaitan dengan perlindungan dan jaminan hak-hak warga.
<>
"Di Indonesia, partai Islam, partai Nasionalis, partai Sekuler, partai Genderwo, dan identitas lainnya sama-sama setelah diperiksa ternyata mengidap penyakit laten, yakni tak punya hubungan dengan politik kewargaan," ujar Asep Salahudin kepada NU Online, Selasa (20/1).
Pengurus Lakspesdam Jabar itu mengatakan, kegagalan partai Islam mesti dibaca sebagai sebuah kekeliruan dalam perumusan perjuangan keuamatan dan kebangsaan, baik dari aspek visi, misi, kepemimpinan, orientasi, program maupun target yang dibuat oleh pendirinya.
Asep Salahudin mencoba melihat nilai-nilai Islam yang masih bisa ditawarkan untuk Indonesia, yakni gagasan kewargaan Islam.
"Urusan Islam menyangkut masa depan ratusan juta anak manusia. Karena itu, jangan sampai kita apatis terhadap masalah politik dan jangan pula mudah larut. Harus ada keseriusan dalam hal ini, karena itulah kita bersama-sama berjuang untuk pemikiran dan aksi ke depan," papar Dekan Fakultas Syariah IAILM Pesantren Suryalaya Tasikmalaya ini. (Makmun Yusuf/Alhafiz K)