Nasional

Tak Akan Mundur Sampaikan Aspirasi, Mahasiswa Desak Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Kerusuhan

Sabtu, 6 September 2025 | 16:30 WIB

Tak Akan Mundur Sampaikan Aspirasi, Mahasiswa Desak Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Kerusuhan

Aliansi Mahasiswa Indonesia menggelar diskusi publik dan doa lintas agama di Gedung Joang 45, Jakarta, Sabtu (6/9/2025). (Foto: dok. istimewa BEM PTNU)

Jakarta, NU Online

Aliansi Mahasiswa Indonesia menggelar diskusi publik dan doa lintas agama bertajuk Kerusuhan Agustus 2025 Berkedok Demonstrasi Siapa yang Diuntungkan, Siapa yang Dirugikan? di Gedung Joang 45, Jakarta, Sabtu (6/9/2025). Kegiatan ini dihadiri ratusan mahasiswa lintas kampus dan agama.


Presidium Nasional BEM PTNU Se-Nusantara, Achmad Baha’ur Rifqi, menegaskan rangkaian aksi mahasiswa sejak 25 Agustus 2025 merupakan gerakan murni yang tidak berkaitan dengan tuduhan makar sebagaimana disampaikan pemerintah.


“Tudingan makar yang berkembang di ruang publik justru menyesatkan dan berpotensi mencederai esensi perjuangan mahasiswa. Gerakan harus murni, jangan sampai ada penyusup. Karena dari kerusuhan ini semua orang dirugikan dan rasa cinta terhadap tanah air tidak ada,” tegas Baha dalam diskusi tersebut.


Ia menekankan, gerakan mahasiswa lahir dari keresahan sosial nyata di tengah masyarakat, bukan agenda politik tertentu. Karena itu, mahasiswa dinilai harus terus bersuara konsisten sekaligus mengantisipasi adanya penunggang gelap aksi.


“Mahasiswa harus menyuarakannya bahwa kita murni, tidak makar. Dan mahasiswa jangan lari,” katanya.


BEM PTNU Se-Nusantara juga menilai pemerintah perlu segera membentuk tim investigasi independen untuk menelusuri pihak-pihak yang berada di balik kerusuhan unjuk rasa. Menurutnya, langkah ini mendesak agar stigma negatif terhadap mahasiswa tidak terus berkembang.


“Kami (pimpinan BEM) meminta kepada presiden untuk membentuk tim investigasi kerusuhan ini,” ucapnya.


Lebih lanjut, Baha menegaskan mahasiswa tidak akan mundur dari komitmen menyampaikan aspirasi. Ia menilai aksi harus terus berlanjut sampai situasi kondusif dan pemerintah membuka ruang dialog yang jujur dengan mahasiswa.


“Kami berharap masyarakat dapat melihat gerakan tetap berada pada jalur perjuangan konstitusional, yaitu menyuarakan aspirasi rakyat,” harapnya.