Nasional

Shalawat Badar Mengiringi Pentas PAI 2017 di Aceh

Selasa, 10 Oktober 2017 | 02:46 WIB

Shalawat Badar Mengiringi Pentas PAI 2017 di Aceh

Suasana pembukaan Pentas PAI 2017.

Banda Aceh, NU Online
Pekan Keterampilan dan Seni (Pentas) Pendidikan Agama Islam (PAI) VIII tahun 2017 yang diselenggarakan di Banda Aceh, Provinsi Aceh diiringi oleh lantunan shalawat badar. Shalawat yang menjadi ciri khas Nahdliyin ini menggema ketika Pentas PAI dibuka, Senin (9/10) malam di Taman Sulthanah Shafiatuddin.

Shalawat Badar dibawakan oleh personil dari perkumpulan yang tergabung dalam Komunitas Ragam Aceh Kreatif. Personil yang melantunkan shalawat badar tersebut berjumlah 5 orang pria. Mereka mengenakan busana hitam dengan corak batik dibalut peci dan kain yang menyelempang di pinggang.

Di Aceh sendiri, melantunkan shalawat badar sebagai bagian dari seremoni menyambut tamu, dalam hal ini Menteri Agama dan para kontingen Pentas PAI 2017. Hadirin yang berjumlah sekitar 2500 orang termasuk warga Aceh yang ingin menyaksikan pembukaan pentas PAI terlihat ikut melantunkan shalawat tersebut.

Selain shalawat badar, penampilan seni dan budaya dalam menyambut tamu juga dengan menyajikan Tari Pameula Jamee. Tarian Peumulia Jamee akan menjadi tari pembuka pada pembukaan yang dibawakan oleh siswa-siswi berasal dari berbagai daerah di Aceh. Pembukaan dipusatkan di lapangan Taman Shulthanah Shafiatuddin Banda Aceh.

Kapala Bidang (Kabid) Pendidikan Agama Islam (PAI) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Saifuddin menerangkan, tarian Peumulia Jamee merupakan tarian sambutan selamat datang kepada para tamu. 

“Tarian menggambarkan masyarakat yang bersahaja dalam menyambut tamu yang datang. Siapa pun yang berkunjung ke Serambi Mekkah, dibuat menjadi bagian dari masyarakatnya,” ujar Saifuddin di sela-sela gladi bersih pembukaan di Taman Shulthanah Shafiatuddin.

Pembukaan kegiatan bertajuk Merawat Keberagaman, Memantapkan Keberagamaan ini semakin meriah ketika 500 penari Rapai melenggang usai Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka kegiatan dengan menabuh Rapai Pasai Aceh.

Tari ini memanfaatkan Rapai, alat musik sejenis Rebana yang mengiringi para penari. Setiap penari menabuh satu Rapai. Ada sekitar 500 penari yang bakal membawakan Rapai sehingga ada 500 rapai yang ditabuh. 500 penabuh rapai itu terdiri atas 430 penari rapai geleng dan 70 orang penabuh rapai pasai, rapai geurimpheng, dan rapai uroh.

Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Kementerian Agama, Imam Safei mengungkapkan, penampilan seni dan budaya lokal Aceh sebagai langkah mweujudkan tema besar Pentas PAI, Merawat Keberagaman, Memantapkan Keberagamaan.

“Dengan hal itu, Pentas PAI juga bisa menyosialisasikan Islam rahamtan lil alamin,” ujar Imam Safei. (Fathoni)


Terkait