Nasional

Sejarawan NU Sulsel Wafat, PMII Berduka

Rabu, 3 Desember 2014 | 14:43 WIB

Makassar, NU Online
WafatnyaDr Abd Latif menyiratkan duka mendalam bagi kalangan aktivis mahasiswa, LSM, termasuk kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Sejahrawan ini menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Selasa (02/12) sore.
<>
Sejumlah anggota PMII dan kaum muda Nahdlatul Ulama (NU) menampilkan gambar Abd Latif tersebut di foto profil dan status di BlackBerry Messenger (BBM) dan di akun Facebook. Alumni PMII Unhas, Ahmad Arfah misalnya menulis status : 'Engkau kuanggap sebagai guru pertama yang mengajariku berdebat yang baik, membaca ulang sejarah, dan juga mengajariku berfikir kritis sejak dari fikiran'.

Saat dikonfirmasi soal statusnya, Arfah yang juga Humas PKB Sulsel ini, tak bisa memberi keterangan lebih, wajahnya masih menyiratkan duka. "Dia guru, ayah, sekaligus kakak terbaik. Banyak pesan dan teladan," katanya terbata-bata, siang ini, Rabu (03/12/2014).

Ketua Umum PMII Sulsel, Ismail Manggaga, juga menyampaikan belasungkawa atas wafatnya kader PMII Unhas, tahun 1984 tersebut. Sejumlah pengurus organisasi bentukan NU inipun turut melepas dan memberi salam takzim terakhir di rumah duka, Perumahan Dosen Unhas, Blok A1. "Kami sangat meneladani beliau, kami sangat kehilangan. Ilmu yang dalam serta kesederhanaannya. Jarang ada orang NU sekelas dia di Sulsel," terang Ismail.

Alumni PMII yang menerima berita duka meninggalnya penulis buku Para Penguasa Ajatappareng ini, lalu mengirimkan pesan berantai ke seluruh alumni. "Kami menerima berita duka tersebut, Ikatan Alumni Keluarga PMII Sulsel berbelasungkawa. Kami merasakan duka dan kehilangan seorang sahabat dan teman perjuangan," kata Kadir Ahmad, Ketua IKAPMII Sulsel.

Saat disemayamkan di rumah duka, ratusan orang melayat. Terlihat Rektor Unhas, Prof Dwia, Dekan Fakultas Sastra, Burhanuddin Arafah, sejumlah guru besar, Prof Nurhayati Rahman, dosen dan mahasiswa ikut mendoakan, tak ketinggalan, Komisioner KPU Sulsel, Faisal Amir.

Bedasarkan informasi, Abd Latif mengembuskan napas karena penyakit yang di deritanya. Jenazah dosen Universitas Hasanudin (Unhas) dimakakan di tanah kelahirannya Kabupaten Pinrang, Sulsel.  

Di dunia akademik, Abd Latif meraih doktor terbaik Universitas Kebangsaan Malaysia. Di antara aktivitasnya adalah Pengurus Besar (PB) DDI, Pengurus Ikatan Keluarga Alumni PMII Sulsel, Anggota Penerus Perjuangan Perintis Kemerdekaan Indonesia (PPP-KI). (Red: Abdullah Alawi)


Terkait