Nasional

SDM Unggul Penting dalam Menghadapi Era Pasar Bebas

Sabtu, 20 Mei 2017 | 22:00 WIB

SDM Unggul Penting dalam Menghadapi Era Pasar Bebas

Foto: Humas Kemenag

Bangka Tengah, NU Online
Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin mengharapkan Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional (PPMN) III 2017 menjadi momentum mengahadapi Era Persaingan Bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN dan AFTA dengan tantangan persaingan human capital yang semakin nyata.

Menurut Lukman, tidak boleh lagi sekadar bangga dengan kekayaan alam Indonesia. Kekayaan alam yang melimpah tanpa didukung kualitas SDM yang unggul dan berintegritas bisa berpotensi menyengsarakan dan menghinakan. 

Gerakan pramuka melalui kegiatan PPMN ke-3 ini Kementerian Agama berkomitmen membangun generasi muda menjadi warga negara yang unggul dan bertanggung jawab.

“Melalui nilai-nilai Dasa Darma, pramuka mengajarkan keterampilan, kedisiplinan, kemandirian, solidaritas, integritas, dan tanggung jawab. Nilai-nilai idealisme gerakan pramuka  tersebut sesungguhnya modal penting dan prasyarat bagi bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju, unggul, dan berdaya saing,” katanya Selasa lalu saat membuka PPMN III di Koba, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung.

Menteri Agama mengajak semua pihak untuk menjadikan nilai-nilai kepramukaan sebagai panduan berbangsa dan bernegara. Dalam penghayatan Dasa Dharma, Lukman menyampaikan 10 pandangan hidup yang sangat fundamental yang merupakan intisari pokok dari Dasa Dharma itu sendiri, yaitu keimanan, kemanusiaan, nasionalisme, demokrasi, solidaritas, keterampilan, kebersahajaan, kedisiplinan, tanggung jawab, dan integritas.

“Saya berharap Dasa Darma Pramuka tidak hanya dibaca saat upacara perkemahan saja, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana Dasa Darma tersebut dapat diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” tegas Lukman.

Mengahadapi Era persaingan bebas MEA dan AFTA, Menteri Agama meminta kepada para kakak pembina pramuka madrasah agar melakukan inovasi pola pendidikan dan pelatihan kepramukaan di tengah derasnya arus kompetisi dewasa ini.

“Pramuka kekinian tidak hanya bisa ‘bertepuk tangan’ dan ‘yel-yel’, tetapi harus jago IT dan juga harus bisa membuka bisnis atau perusahaan baru. Sehingga akan banyak lahir wirausahawan muda yang dilatih melalui gerakan pramuka. Inilah saatnya membumikan nilai-nilai Dasa Darma Pramuka dalam konteks tantangan zaman yang terus berubah,” jelasnya. (Fathoni)


Terkait