Nasional

Sarbumusi Minta Pemerintah Pulangkan Pekerja Annasban di Arab Saudi

Jumat, 11 Januari 2019 | 01:00 WIB

Jakarta, NU Online
Forum Tenaga Kerja Indonesia (FTKI) Sarbumusi mengaku menerima laporan dari seseorang yang berinisial LS pada akhir Desember 2018 tentang sekitar 20 pekerja asal Indonesia yang bekerja di Annasban Group di Arab Saudi yang sudah habis kontrak, namun hingga kini belum ada kepastian tentang kepulangannya.

“Perusahaan terus melakukan perpanjangan status mereka sebagai pekerja secara sepihak sejak kontrak, kata Koordinator Advokasi FTKI Sarbumusi Ali Abdurrahman menirukan LS, Kamis (10/1) kepada NU Online melalui sambungan telepon.

Menurut Ali, LS sudah beberapa kali menanyakan kepada pihak perusahaan Annasban tentang kepulangan para pekerja, namun tidak pernah mendapat kejelasan.

Beberapa aksi dan upaya bipartite atau perundingan yang dilakukan para pekerja pun, tambahnya, tidak membuahkan hasil, bahkan sebagian dari para pekerja disekap dan ponselnya disita oleh pihak Annasban.

FTKI Sarbumusi diharapkan LS dapat memfasilitasi nasib para pekerja kepada pemerintah melalui BNP2TKI dan KJRI/KBRI dengan pihak Annasban agar bisa dipulangkan.

Seusai menerima laporan tersebut, Ali Abdurrahman pun mengaku pada Senin (7/10) telah melaporkan kasus ini kepada BNP2TKI, Kementerian Tenaga Kerja dan perwakilan Sarbumusi di Arab Saudi. Ia berharap pemerintah segera menyelesaikan kasus ini dengan memulangkan para pekerja.

“Kami sudah menyampaikan hal ini kepada pemerintah melalui BNP2TKI, Kemenaker, namun belum mendapat respons yang memuaskan. Kami berharap, pemerintah dapat memulangkan teman-teman pekerja yang sudah habis kontrak kerjanya itu,” ucapnya.

FTKI Sarbumusi mengaku sering mendapatkan laporan kasus serupa. Bahkan menurutnya, kasus sebelumnya yang pernah dilaporkan belum ada kejelasan penyelesaiannya baik dari pemerintah maupun pihak penyalurnya.

“Maka dengan adanya kasus baru seperti ini harus menjadi bahan evaluasi, terutama buat pemerintah ‘kenapa kasus Anasban berulang dan berulang’, artinya harus ada tindakan yang kongkrit dari pemerintah supaya tidak ada lagi korban selanjutnya karena kasus seperti ini bukan hanya merugikan, tetapi sudah menjadi korban eksploitasi dan ini sangat berbahaya,” terang Ali.

Annasban adalah salah satu agenyang mempunyai kontrak dengan pemerintah maupun pihak swasta di bidang Kesehatan di Arab Saudi atau Rehabilitation Centre, namun sejauh ini Annasban selalu bermasalah terutama dengan pekerja Migran Indonesia. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)


Terkait