Nasional

Sambangi PBNU, Laurent Booth Ceritakan Potensi Radikalisme di Dunia

Jumat, 16 Oktober 2015 | 14:46 WIB

Jakarta, NU Online
Laurent Booth, aktivis perdamaian yang juga adik ipar mantan Perdana Menteri Inggris, Toni Blair menyambangi kantor PBNU Jakarta, Jumat (16/10). Dalam kunjungannya tersebut, dia menceritakan berbagai potensi paham radikal di kalangan anak-anak, terutama di kawasan Timur Tengah.<>

Booth yang didampingi suaminya dan seorang guidance, Ibrahim Conway diterima langsung oleh Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj dan Sekjen PBNU, H Helmy Faishal Zaini.

Wanita yang saat ini aktif mengampanyekan Islam damai ini mengatakan, sebagian besar kelompok orang yang mempunyai paham radikal merupakan kelompok yang kurang teredukasi bagaimana Islam yang sesungguhnya.

“Dari berbagai edukasi yang saya jalani, mayoritas anak muda gampang sekali dipengaruhi paham-paham Islam keras. Mereka adalah generasi yang kurang terdidik,” ujar Booth.

Kita semua bisa melihat, kata Booth, tindak terorisme banyak dilakukan oleh anak-anak yang realtif muda. Para penyebar paham radikal sering memanas-manasi mereka dalam sebuah pidato yang berapi-api. 

“Tekanan kelompok radikal kepada anak-anak muda sangat keras sehingga masa depan mereka pun menjadi sangat mengkhawatirkan,” tuturnya dalam bahasa Inggris.

Terkait dengan pandangannya mengenai Nahdlatul Ulama, wanita yang telah menjadi mualaf sejak 5 tahun lalu ini mengatakan, bahwa dia sangat terkesan dengan dakwah NU yang senantiasa menyuarakan perdamaian di seluruh penjuru dunia.

“Secara umum, saya senang sekali bisa berkunjung ke Indonesia, masyarakatnya ramah meski kondisi jalanannya tidak nyaman karena macet,” jelas wanita yang sudah menyambangi sedikitnya 33 negara ini terkekeh.

Ketika baru pertama kali memeluk Islam, mantan wartawan BBC ini memang terkucil di negaranya. Namun demikian, keluarga Toni Blair sendiri menghargai pilihan Booth untuk menjadi seorang Islam.

“Saya tidak pernah memanfaatkan kekuasaan kakak ipar saya sebagai Perdana Menteri Inggris, saya hanya ingin berbagi kebaikan dengan anak-anak dan masyarakat di dunia tentang Islam yang sesungguhnya. Hal ini juga terinspirasi oleh berbagai pengalaman saya ketika dulu aktif menulis liputan di negara-negara konflik,” tandasnya. (Fathoni)


Terkait