Nasional

Ribuan Santri Terpukau Fadly Padi

Ahad, 21 Juli 2013 | 20:02 WIB

Brebes, NU Online
Ribuan santri dari pondok pesantren Al Hikmah 2 Benda dan juga warga masyarakat Brebes Selatan, dibuat terpukau dengan alunan suara emas Fadly sang vokalis grup band Padi, Kamis (18/7/13) malam lalu dalam acara "Tadarus Budaya" di Lapangan Tsania Fm Pondok pesantren Alhikmah 2 Benda kec Sirampog.<>

Bagaimana tidak terpukau, Suara merdu pria yang memiliki nama lengkap Andi Fadly Arifuddin ini, diiringi dengan irama musik religi akulturatif perpaduan musik modern dan musik tradisional gamelan Ki Ageng Ganjur asuhan Zastrow Al Ngatawi, hingga membuat ribuan penonton hanyut dalam suasana.

Terlebih lagi ketika Fadly melantunkan lagu Insya Allah, ribuan santri yang hadir serentak ikut bernyanyi penuh penghayatan.

"Ketika kau tak sanggup melangkah, Hilang arah dalam kesendirian.
Tiada mentari bagai malam yang kelam, Tiada tempat untuk berlabuh
Bertahan terus berharap, Allah selalu di sisimu
Insya Allah, Insya Allah, Insya Allah ada jalan
Insya Allah, Insya Allah, Insya Allah ada jalan." 

Inilah penggalan lagu yang dinyanyikan secara bersamaan oleh penonton yang memadati lokasi.

Zastrow Al-Ngatawi selaku penggagas acara ini mengatakan, Kegiatan ini merupakan upaya untuk mengenalkan seni khususnya musik dan budaya sebagai sarana syiar Ramadhan di kalangan pesantren.

”Kita perlu melestarikan tradisi-tradisi pesantren yang memiliki potensi yang sangat ruar biasa. Semoga saja dengan kegiatan semacam ini pesantren bisa terus kita kembangkan bersama dengan indah,” katanya.

Zastrow yang pernah menjadi asisten Gus Dur menegaskan, bahwa seperti halnya yang dilakukan oleh para wali terdahulu, bahwa dalam syiar agama Islam, mereka mempergunakan seni musik dan budaya sebagai alat perekatnya agar masyarakat di saat itu dengan senag hati memeluk Islam.

Seni wayang, gamelan dan shalawatan semuanya adalah perpaduan antara seni budaya serta agama. Karena itu, ia berusaha untuk menggunakan musik sebagai bagian dakwah, mengembangkan seni yang humanis dan agamis.


Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Wasdiun


Terkait