Pekalongan, NU Online

Ulama kharismatik asal Pekalongan Jawa Tengah, Habib Luthfi bin Yahya hari Selasa (17/7) menggelar Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-72 Kepolisian Republik Indonesi (Polri) di Kanzus Sholawat Pekalongan.

Selain ribuan santri, hadir Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono beserta jajarannya, Walikota dan Bupati dan forkopimda Kota/Kabupaten Pekalongan serta jajaran TNI turut meramaikan acara tersebut.

Selain itu, tampak juga Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian hadir secara pribadi beserta rombongan di HUT ke-72 Polri memenuhi undangan Habib Luthfi bin Yahya.

"Kapolri sengaja datang setelah kami undang, karena kami ingin menyatukan Polri TNI dan para ulama guna menguatkan NKRI," ujar Habib Luthfi yang juga Rais Aam Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah (Jatman) ini.

Habib Lutfi juga menerangkan pentingnya kesatuan dalam mewujudkan NKRI, karena Indonesia rawan perpecahan.

"Kami yakin jika HUT Polri Ke-72 dimaknai dengan persatuan, bangsa ini akan tenang tanpa perpecahan. Dan kebersamaan kali ini merupakan benteng ketahanan, jika ada yang mengganggu TNI Polri berarti harus berhadapan dengan rakyat juga," katanya.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, baru pertama kali HUT Polri diadakan dan dirayakan oleh masyarakat dalam hal ini diprakarsai Habib Luthfi. "Kami datang atas undangan untuk merayakan HUT Polri, dan baru kali ini HUT diadakan oleh santri dan masyarakat," kata Kapolri.

Turut disinggungnya, terkait kasus radikalisme yang sempat mencuat beberapa pekan terakhir di wilayah Jateng dan daerah lainya.

"Intinya adalah Polri kini tidak akan menunggu ada aksi terorisme dan akan langsung bertindak sebelum aksi dilakukan oleh pelaku. Untuk itu kegiatan mempersatukan umat seperti ini sangat penting untuk menangkal tindakan terorisme," pungkasnya. (Muiz)