Nasional

Ratusan Ulama Thariqah Ikuti Manakib Kubro dan Bahtsul Masail

Ahad, 8 November 2015 | 16:06 WIB

Purworejo, NU Online
Ribuan orang yang terdiri dari mursyid thariqah, para kiai, habib serta ahli thariqah se-Jawa Tengah dan Yogyakarta memadati forum manaqib kubro dan bahtsul masail jam'iyyah ahlit thariqah Al-Muktabaroh An-Nahdliyyah (Jatman) Jawa Tengah yang digelar di kompleks Gedung Pendidikan Pesantren An-Nawawi, Berjan, Purworejo, Sabtu (7/11) lalu. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin.
<>
Ketua Idaroh Wustho Jatman Jawa Tengah KH Dzikron Abdullah mengemukakan, even manaqib kubro dan bahtsul masail yang diselenggarakan di pesantren An-Nawawi itu sangatlah istimewa. Pasalnya, berdirinya Jatman di Indonesia pertama kali dilaksanakan atas ide dari Almaghfurlah KH Nawawi, pendiri ketiga pesantren An-Nawawi, ayahanda KH Chalwani.

"Maka saya katakan istimewa karena KH Nawawi adalah tonggak awal berdirinya Jatman pada tahun 1957 silam," terangnya.

Sementara itu, Menteri Agama, Lukman Hakim Saefudin dalam sambutannya mengatakan, di Indonesia ini meski bukanlah negara Islam, namun Indonesia juga bukanlah negara sekuler. Agama memiliki peranan vital dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Untuk itu, kami sangat mendukung penuh acara-acara seperti ini. Ke depan akan kami pikirkan agar kegiatan seperti ini dapat terus berjalan karena saya yakin kegiatan seperti ini memberikan sumbangsih yang tidak ternilai bagi kelangsungan NKRI," kata Lukman.

Lebih lanjut dikatakannya, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dengan pemeluk agama Islam terbesar di dunia. Dengan kondisi demikian, jam'iyyah thariqah memiliki sejarah panjang dalam merawat tradisi Islam yang ada di Indonesia sebagaimana telah diwarisi oleh para pendahulu.

"Ciri keindonesiaan yang ada dalam jam'iyyah thariqh inilah yang membuat Islam dapat diterima oleh masyarakat Nusantara dan berkembang hingga sekarang," tandasnya.

Sementara itu, KH Achmad Chalwani mengungkapkan 19 tahun lalu acara serupa pernah dilaksanakan di pesantren An-Nawawi. Berdasar catatan yang ditulis oleh KH Nawawi, silsilah thariqah Qodiriyah wa Naqsabandiyah dari Berjan semasa KH Zarkasyi telah berkembang pesat bahkan hingga Malaysia.

"KH Nawawi yang merupakan cucu dari KH Zarkasyi yang melanjutkan perjuangan menyebarkan ajaran thariqah dengan mengangkat mursyid di sejumlah wilayah di Jawa Tengah bagian hingga Kuala Tungkal Jambi dan masih terus berkembang hingga sekarang," tuturnya.

Ketua panitia yang juga mantan Bupati Purworejo H Mahsun Zain mengungkapkan, dalam kegiatan ini dihadiri tidak kurang dari lima ribu orang. Ini merupakan sebuah kehormatan bagi kabupaten Purworejo dan diharapkan dapat memberikan berkah bagi Purworejo ke depan.

"Mumpung ada ribuan alim ulama berkumpul di sini, kami berharap agar Purworejo didoakan agar ke depan bisa lebih baik lagi," katanya.

Terlebih di Purworejo terdapat puluhan pesantren yang tersebar di pelosok-pelosok wilayah di Purworejo. "Khusus untuk pesantren, mohon secara khusus didoakan bersama agar kelak santri-santrinya dapat meneruskan perjuangan para ulama," kata Mahsun yang juga alumni pesantren An-Nawawi itu. (Luqman Hakim/Alhafiz K)


Terkait