Yogyakarta, NU Online
Ketua PWNU Daerah Istimewa Yogyakarta Prof. Dr. Rochmat Wahab mengatakan, keberadaan kiai sangat penting artinya di masyarakat karena masyarakat masih meminta nasihat atau fatwa dalam berbagai hal.
<>
“Terlebih lagi, kiai zaman penjajah, menjadi jenderal bagi umat Islam di Indonesia,” ujarnya pada pembukaan Sarasehan Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan tentang Keagamaan, Keumatan dan Kebangsaan di Asrama Haji Yogyakarta Jl. Ringroad Utara, Pogung Sinduadi, Yogyakarta, Selasa siang (6/5).
Rektor Universitas Negeri Yogyakarta ini juga mengungkapkan perlunya forum yang dihadiri oleh para kiai dan cendekiawan untuk tetap saling menjaga pengertian antara satu dan lainnya.
Sekarang, kata dia, generasi muda Nahdiyin sudah menyebar di berbagai lini, tidak hanya di pesantren-pesantren tapi juga di perguruan tinggi Islam maupun umum.
Dia menambahkan, supaya keberadaan umat Islam, terkhusus Nahdliyin, bisa memberikan makna terhadap umat maupun bangsa, perlu adanya suatu forum yang dihadiri para kiai dan cendekiawan untuk saling menjaga pengertian. “Saling seirama meski kita berbeda tempat, ada yang di pesantren, di kantor dan sekolah maupun di kampus,” ungkapnya.
Di ujung pidato, ia berharap para kiai tetap menjaga pesantren. “Saya berharap agar para kiai tetap menjaga pesantren di tengah dekadensi moral bangsa saat ini dan tidak ikut ke dalam ranah politik praktis,” pungkasnya. (Nur Rokhim/Abdullah Alawi)