Jakarta, NU Online
Pengurus Pusat Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) mengadakan diskusi dan bedah buku "Pesantren Studies" karya Ahmad Baso di gedung PBNU, Jakarta, Selasa (31/7). <>
Ketua PP Lakpesdam Yahya Ma’sum saat membuka diskusi mengatakan, kegiatan diadakan untuk memberikan apresiasi kepada salah seorang pengurus PP Lakpesdam yang telah berhasil menyelesaikan salah satu dari buku tentang pesantren yang digagasnya. Ahmad Baso adalah Wakil Ketua PP Lakpesdam NU yang telah banyak menulis buku tentang NU dan pesantren.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj juga memberikan kata pengnatar dalam diskusi ini. Selain penulisnya, bedah buku menghadirkan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Nur Syam, dan pengamat pendidikan Dharmaningtyas..
Buku yang ditulis Ahmad Baso tersebut salah satu dari sembilan seri Pesantren Studies yang direncakan. Isinya membahas pesantren, jaringan pengetahuan, dan karakter kosmopolitan-kebangsaannya.
Seri ini terdiri dari tiga juz, yaitu Jaringan Pengetahuan Pesantren; Jaringan Teks Penulis dan Pembaca Pesantren, dan Pengetahuan dan Siyasah Pesantren Berhadapan Pengetahuan Kolonial .
Menurut Dharmaningtyas , buku ini sangat lengkap membicarakan pesantren, “Saya mengikuti buku-buku pesantren. Menurut saya, buku ini adalah seri pesantren terbaik dalam 10 tahun ini, kata pengurus Taman Siswa itu.
Karya Ahmad Baso ini, sambung Dharmaningtyas, harus diapresiasi bukan hanya dari segi pemasarannya, namun juga penghargaan terhadap penulisnya yang mendokumentasikan banyak hal terkait proses yang ada di pesantren selama ini.
Bedah buku ini dimoderatori Wakil Sekretaris Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Enceng Shobirin Najd. Hadir pada kesempatan itu sejumlah pengurus NU, lembaga, lajnah, dan banom di lingkungan PBNU, serta para aktivis NU dan akademisi perguruan tinggi.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Penulis : Abdullah Alawi