Pontianak, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pontianak menggelar kegiatan untuk memperingati Hari Lahir (Harlah) PMII yang ke-53 dengan mengangkat tema "Merawat Pergerakan dan Memperkokoh Kebersamaan".<>
Kegiatan diadakan di aula wakil walikota Pontianak, Jalan Ahmad Yani 1, Sabtu (20/4) kemarin yang dihadiri oleh Majelis Pembina Cabang (Mabincab) kota pontianak, Mantan Ketua PC Kota Pontianak sahabat Rajuini dan sahabat Suryadi, PMII kubu Raya, Pengurus PKC Kalbar, dan seluruh ketua Komisariat UMP, Stain, Untan, dan Stkip-Pgri Pontianak, maupun kader PMII kota Pontianak.
PMII sudah sekian lama menunjukkan eksistensinya sebagai organisasi pergerakan yang dipelopori dan oleh Mahbub Djunaidi dan Subhan ZE (seorang jurnalis sekaligus politikus legendaris) dan beberapa pelopor yang lainnya.
Dalam sambutannya Ketua Panitia M. Sa'ur Ramadhan (21) berharap, semoga PMII Lebih baik lagi dari waktu yang kemaren walaupun banyak yang sudah berubah pada proses pergerakan kita.
"Suatu kebanggaan bagi kita, karena pada dewasa ini kader PMII bisa merasakan kenyamanan dalam melakukan suatu proses pengkaderan semoga PMII ke depan lebih baik dan maju," ujar sa'ur
Ketua PC PMII kota Pontianak Abdul Ghani (26) dalam sambutannya mengatakan, berubanya proses pergerakan PMII adalah merupakan sebuah imbas dari perubahan zaman. Tapi, walaupun proses pergerakan berubah tapi, substansi dari tujuan PMII itu tidak boleh melenceng.
"13 sentral pendiri PMII hanya ada 2-3 tokoh yang masih bisa melihat PMII pada masa ini. Mengingat dan mengenang perjuangan para 13 pelopor dan deklator PMII, pada 17 april 1960 dengan bermacam dinamika, PMII eksis dan berkembang menjadi organisasi mahasiswa terbesar dan hadir di tengah-tengah kita,” ujarnya.
Para kader menikmati pergerakan PMII saat ini berkat perjuangan para pelopor. Banyak intimidasi dan kritikan dalam mengawali perjuangan membentuk PMII. Tapi dengan bentuk apapun PMII telah hadir di Indonesia.
“Pola pergerakan PMII sekarang dan dulu tidak sama oleh karenanya kita angkat tema ‘merawat perjuangan para tokoh, dan pelopor walaupun beda generasi dan beda, tapi kita harus sama pergerakannya,” tambahnya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Firman