Nasional

Pesantren Ash-Shiddiqiyah Karawang Tuan Rumah Kongres JQH NU

Ahad, 15 April 2018 | 03:30 WIB

Jakarta, NU Online
Salah satu pimpinan Pondok Pesantren Ash-Shiddiqiyah, Karawang, Jawa Barat, KH Muhammad Iqbal menyatakan kesiapannya menjadi tuan rumah Kongres V Nahdlatul Ulama (JQH NU) pada tanggal 11-15 Juli 2018 mendatang.

"Untuk peserta dan panitia, kami tempatkan di Pondok Pesantren Ash-Shiddqiyah 3," katanya mewakili Khadimul Ma'had KH Hasan Nuri Hidayatullah pada penyampaian laporan kesiapan tuan rumah kepada peserta Rakernas IV JQH NU di Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta, Sabtu (14/4).

Sementara itu, peserta MTQ internasional akan ditempatkan di Pondok Pesantren Ash-Shiddiqiyah 4 yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari Pondok Pesantren Ash-Shiddqiyah 3.

Pesantren Ash-Shiddiqiyah juga menyiapkan setidaknya 10 rumah warga sebagai tempat penginapan jika dibutuhkan.

"Insyaallah dukungannya cukup bagus dari masyarakat sekitar," kata Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ash-Shiddiqiyah mengingat pada tahun 2006 sebagai tuan rumah konferwil PWNU, hal itu pernah dilakukan.

Untuk rapat, tuan rumah menyediakan tiga ruangan dengan kapasitas 400, 300, dan 100 orang di Ash-Shiddiqiyah 3 dan satu ruang rapat di Ash-Shiddiqiyah 4 dengan kapasitas 150 orang.

Pesantren Ash-Shiddqiyah telah berkoordinasi dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Karawang demi lancarnya kongres V JQH NU. 

Guna menjaga keamanan, PCNU Kabupaten Karawang siap mengerahkan personel Banser dan Pagarnusa dengan jumlah personil 150 orang Banser dan 100 dari Pagarnusa.

"Mulai dari pintu keluar tol Cikampek sampai pertigaan dan perempatan, kami akan tempatkan Banser," lanjutnya agar peserta tidak tersesat.

Selain itu, pesantren tentu saja akan berkoordinasi dengan pihak TNI dan Polri serta karang taruna setempat.

Tuan rumah juga sudah menyiapkan alat transportasi untuk penjemputan. Baik mobil pribadi, elf, hingga bus, dan 30 sepeda motor.

Tempat parkir pun telah pesantren siapkan di beberapa titik yang mampu menampung ratusan kendaraan.

Sedianya, kongres, menurut penuturan Ketua Umum PP JQH NU KH Abdul Muhaimin Zen, digelar di Sulawesi, tetapi karena terdapat kendala sehingga batal, demikian pula Jawa Timur dan Kalimantan yang menemui hambatan. (Syakir NF/Muiz)


Terkait