Nasional

Pesan Menpora di Kongres PMII: Jadilah Pelopor Menangkal Radikalisme dan Intoleransi

Selasa, 16 Mei 2017 | 16:03 WIB

Palu, NU Online
Semangat yang diberikan Presiden Joko Widodo pada Kongres Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) 2017, di Aula Bawah Masjid Agung Darussalam Bumi Tadulako Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (16/5) pagi tadi menurut Menpora Imam Nahrawi sangat positif dan memberikan inspirasi untuk generasi muda PMII menghadapi kondisi bangsa saat ini. 
 
Menpora berharap PMII ke depan bisa memberikan tauladan bagi pemuda lainnya untuk terus memberikan virus positif untuk menjaga keutuhan bangsa. 

"Semoga PMII bisa menciptakan dan menjalankan aksi atau kegiatan positif menjadi pelopor para pemuda dalam penerapan pancasila untuk menjaga keutuhan NKRI," kata Menpora 
 
Menteri asal Bangkalan Madura, Jawa Timur ini juga terus mengingatkan kepada kader PMII untuk menjadi yang pertama dalam menangkal radikalisme. "Kongres ini juga untuk meneguhkan komitmen agar PMII menjadi pelopor dalam menangkal radikalisme dan intoleransi," tambah Menpora. 
 
Sementara pada awal sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan Indonesia sebagai bangsa besar mau tidak mau harus mengikuti dan menyesuaikan diri bila tidak ingin makin ketinggalan jauh.

"Saat ini saya lihat dunia bergerak sangat cepat, ada Elon Musk, Jack Ja, Offshore Aquaculture, dan lain-lain, kalau kita masih berkutat seperti ini dan tidak mau menyesuaikan diri, apalagi generasi mudanya, pasti kita akan ditinggal," katanya. 
 
Khusus kepada PMII, Presiden berpesan, "Jangan habiskan energi untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, jadilah mahasiswa dan pemuda yang terus kreatif dan inovatif, jangan semua berfikir menjadi politisi, berfikirlah juga pada bidang-bidang lain seperti menjadi enterprenure, pengusaha, karena kita masih harus mengejar kekurangan prosentase pengusaha yang ideal diatas 5%, dengan demikian kemajuan bangsa akan cepat terwujud," pesan Presiden. "Saya titip, jaga persatuan kita, kita semua bersaudara, hentikan saling menghujat, menfitnah, saling membenci, kita ditakdirkan berbeda-beda, akan tetapi itu penuh potensi untuk bersama-sama membangun bangsa," tegas Presiden. (Red-Zulfa)


Terkait