Jakarta, NU Online
Penulis buku Negara Paripurna Yudi Latif mengatakan bahwa perubahan pada diri manusia bisa diubah mulai dari mengubah cara pandangnya terhadap sesuatu.
"Perubahan perilaku bisa berubah dari perubahan cara pandang," kata Yudi Latif mengawali presentasinya pada seminar internasional pernaskahan bertajuk Menuju Revolusi Mental: Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Naskah Nusantara di Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (17/9).
Pasalnya, lanjutnya, cara pandang terhadap sesuatu itu memengaruhi perilaku manusia. "Cara kita memandang dunia, cara kita menafsir dunia itu mempengaruhi perilaku," ujar Yudi.
Ia mencontohkan pepatah Jawa, mangan ora mangan asal ngumpul, makan tidak makan asalkan berkumpul. Hal ini, menurutnya, jika dijadikan cara pandang terhadap dunia, dapat diartikan tidak butuh kerja keras, yang penting bisa berkumpul. Hal ini akan berbeda, jika cara pandangnya diubah. Misal, ngumpul ora ngumpul asal mangan.
Yudi pun mengutip ayat Al-Qur'an, inna llaha laa yughayyiru maa biqaumin hatta yughayyiru maa bianfusihim. "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah kondisi apapun yang terjadi pada suatu komunitas kecuali komunitas itu mampu mengubah apa dalam mindset atau alam kejiwaan mereka," katanya.
Perilaku yang terus diulang, katanya, akan membentuk suatu kebiasaan. "Kebiasaan yang terus menerus dicetak dalam darah daging kita itu yang disebut karakter," kata pria kelahiran Sukabumi 54 tahun silam itu.
Seminar yang digelar dalam rangkaian Festival Naskah Nusantara IV itu pun dihadiri oleh berbagai kalangan, pelajar, mahasiswa, dosen, hingga praktisi pernaskahan. Festival tersebut akan berlangsung hingga Sabtu (22/9). (Syakir NF/Fathoni)