Nasional

Perlu Pahami Islam Secara Lentur

Rabu, 25 September 2013 | 09:03 WIB

Jakarta, NU Online
Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Saifuddin Amsir mengajarkan kelenturan dalam memahami dan menjalankan ajaran Islam. Kitab fiqih dan tasawuf yang dibacanya di majelis taklim cukup efektif mendidik perbedaan pandangan keagamaan yang ada.
<>
Selain kitab Arrisalah Alqusyairiyah, KH Saifuddin mengajar kitab Rahmatul Ummah Fikhtilafil A’immah. Kitab itu memaparkan pandangan fiqih dari pandangan empat mazhab.

“Kitab itu mengajarkan para pelajar agar mereka mengerti bahwa di kalangan ulama terjadi perbedaan pandangan,” kata KH Saifuddin di kediamannya di bilangan Cipinang Melayu kecamatan Makassar Jakarta Timur, Selasa, (24/9) malam.

Kitab ini menanamkan kesadaran bahwa pemikiran-pemikiran itu pada dasarnya merupakan rahmat dari Allah. rahmat Allah ini tidak bisa dipungkiri. 

Bayangkan saja kalau hanya ada satu pandangan keagamaan tanpa alternatif, bisa celaka kita semua. Kita akan menjadi susah karenanya, tegasnya.

Hadis Rasulullah SAW yang berbunyi “Ikhtilafu ummati rahmah” perbedaan umatku meruapakan sebuah rahmat, dapat dilihat kebenarannya secara nuraniyah. Bukti-bukti dari kebenarannya sudah jelas.

"Kita tidak bisa memaksakan kebenaran perihal peribatan kita kepada orang lain. Karena, mereka juga mengkuti mazhab yang diakui ulama. Kearifan ulama ini patut menjadi bahan pelajaran bagi umat Islam."

"Saya menyayangkan fenomena umat Islam belakangan ini yang cenderung menjadi kaku dalam beragama. Karenanya, saya anjurkan masyarakat untuk mengkaji lagi sebanyak-banyak kitab kuning. Darinya kita dapat petunjuk-petunjuk keagamaan secara matang," tutup KH Saifuddin. (Alhafiz Kurniawan)


Terkait