Bogor, NU Online
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin mengatakan, MUI akan terus memperkuat dan menyebarkan Islam wasathiyah ke seluruh dunia. Ada dua hal yang akan dilakukan MUI untuk memperkuat Islam wasathiyah. Pertama, mencetak dai-dai. MUI berupaya untuk memperbanyak dan melahirkan dai-dai yang berpikiran moderat dan memiliki semangat kebangsaan yang tinggi.
“Mereka akan mengadakan kongres dai nasional Islam wasathiyah, bahkan juga internasional,” kata Kiai Ma’ruf pada acara penutupan Rakernas MUI di Bogor, Rabu (29/11) malam.
Kedua, mendorong negara-negara Islam membentuk majelis ulama untuk mengembangkan Islam wasathiyah. Kiai Ma’ruf mengatakan, Afghanistan adalah salah negara yang sudah siap untuk membentuk majelis ulama.
Diantara tugas MUI adalah menyatukan umat. Meski umat Islam itu satu, akan tetapi mereka tergabung ke dalam organisasi Islam yang berbeda-beda dengan karakteristik pemahaman Islam yang juga berbeda, terutama dalam wilayah perbedaan pendapat ulama. MUI berperan dalam menyatukan mereka sehingga umat bisa bersatu. Lebih dari enam puluh organisasi Islam tergabung dalam MUI.
“(Tugas) MUI adalah bagaimana MUI menjinakkan yang galak dan menggalakkan yang jinak,” terangnya.
Untuk memperkuat dan menyebarkan Islam wasathiyah, maka akan digelar pertemuan internasional antar majelis ulama negara-negara Islam di Indonesia. Baginya, Islam wasathiyah sudah menjadi isu global yang harus terus dikembangkan.
“Ini dalam rangka menduniakan Islam wasathiyah,” ucapnya.
Indonesia memiliki keunggulan dalam hal Islam wasathiyah. Yakni Indonesia bukan hanya membicarakannya, namun juga mempraktikkan Islam wasathiyah sehingga tidak ada konflik dan gejolak agama yang berkepanjangan di Indonesia. Dengan Islam wasathiyah, pertentangan antara agama dan negara tidak terjadi di Indonesia.
“Negara lain juga berbicara tentang Islam wasathiyah, tetapi nyatanya di negara-negara itu tidak pernah terjadi kerukunan,” terangnya. (Muchlishon Rochmat)