Jakarta, NU Online

Ampunan Allah SWT akan diberikan kepada setiap hamba yang berusaha keras untuk bertaubat. Namun, taubat sendiri secara hakikat diberikan karena ampunan Allah sehingga antara ampunan Allah dan taubat seorang hamba berjalan seiring.

Hal itu sesuai dengan penjelasan Pakar Tasawuf KH M. Luqman Hakim. Ia mengungkapkan, jika Allah SWT mengampuni dosa-dosa seorang hamba, maka hamba tersebut pasti bertaubat.

“Kalau Allah mengampuni dosa-dosa seorang hamba, maka dia pasti bertaubat,” ujar Kiai Luqman dikutip NU Online, Selasa (31/7) lewat twitternya @KHMLuqman.

Direktur Sufi Center Jakarta ini mengatakan, justru Ampunan Allah kepada seorang hamba bukan taubat dia, tetapi taubat seorang hamba karena ampunannya.

“Ampunan itu bukan karena taubat hamba. Tapi taubat itu karena ampunan-Nya,” jelas Kiai Luqman.

Sebab itu, menurutnya, manusia tidak perlu bangga dan menyombongkan diri karena seolah mampu bertaubat dari dosa-dosa yang diperbuat. Karena taubat tersebut semata-mata datang karena ampunan-Nya.

Tetapi, Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor ini menegaskan bahwa upaya bertaubat harus dilakukan dengan kerja keras dan sepenuh hati, karena hal itu pertanda cinta hamba kepada Allah.

“Bertaubatlah karena itu pertanda anda mencintai Allah dan anda sudah bersih,” tandas Kiai Luqman. (Fathoni)