Jakarta, NU Online
Setelah organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dibubarkan oleh pemerintah pada Senin (8/5), Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin berharap masyarakat Indonesia bisa mengambil hikmah, yaitu dengan mempelajari sejarah Indonesia, memahami agama secara mendalam, dan meningkatkan wawasan kebangsaan.
Pertama mempelajari sejarah. Menurutnya, dengan mempelajari sejarah maka akan membangkitkan cinta tanah air.
“Berdirinya Republik Indonesia itu dengan tetesan air mata, tetesan keringat, tetesan darah, keluarnya nyawa-nyawa dari para pahlawan bangsa kita,” ujar Kiai Ishomuddin saat menyampaikan closing statement pada diskusi bertajuk “Khilafah dalam Pandangan Islam” di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (12/5).
Kedua mempelajari agama secara mendalam agar tidak salah dalam memahami maksud yang ada pada agama.
Ketiga meningkatkan wawasan kebangsaan. Ia berharap kepada semua umat beragama, khususnya umat islam supaya memiliki wawasan kebangsaan.
“Tiadanya wawasan kebangsaan, menyebabkan kita sebagai anak bangsa terlalu cepat menerima ideologi-ideologi buatan bangsa asing yang tidak sesuai dengan jatidiri bangsa kita,” terangnya. (Husni Sahal/Fathoni)