Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyesalkan sikap Muhammadiyah tidak mengikuti Sidang Itsbat awal Ramadhan 1433 H kemarin di kantor Kementerian Agama Jakarta bersama elemen ormas-ormas Islam lainnya, serta MUI dan para pakar astronomi.<>
“Kita diundang untuk membicarakan persoalan umat. Mestinya Muhammadiyah juga hadir,” kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj kepada wartawan dalam acara buka bersama di kantor PBNU Jakarta, Sabtu (11/8) lalu.
“Soal beda pendapat itu hal biasa, silakan disampaikan pada saat sidang istbat,” tambahnya.
Seperti diwartakan, Muhammadiyah beberapa waktu lalu menyatakan tidak akan mengikuti sidang isbat untuk penentuan awal Ramadhan dan bulan-bulan lainnya, termasuk dalam penentuan awal Syawal 1433 H ini.
Menurut Kang Said, panggilan akrab KH Said Aqil Siroj, dalam penentuan awal bulan qamariyah, Muhammadiyah berpegang pada ketentuan umum yang digariskan dalam nash Al-Qur’an dan hadits Nabi.
“Sementara NU berpegang pada ketentuan khusus, atau semacam Juklak (petunjuk pelaksanaan) yang disebutkan dalam banyak sekali hadits Nabi, yakni dengan melaksanakan rukyatul hilal,” tambahnya.
Menurutnya, perbedaan dalam penetapan awal bulan masih bisa dicari titik temunya, antara lain melalui pelaksanaan sidang itsbat bersama pemerintah yang diwakili Kementerian Agama.
Redaktur: A. Khoirul Anam
Penulis : Alhafiz Kurniawan