Nasional

PBNU: Kalau Pengusaha NU Didukung, Mereka Langsung Tancap Gas

Kamis, 6 April 2017 | 11:55 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj mengatakan, Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) adalah usaha yang dilakukan PBNU untuk mengkonsolidasikan di antara warga NU yang menjadi pengusaha. 

Di dalam sejarahnya, cerita Kiai Said, sebelum para kiai pesantren mendirikan NU, mereka mendirikan organisasi pedagang.  

“Tahun 1914 itu melihat sebelah sana sudah ada Syarikat Dagang Islam, maka Kiai Wahab membikin Nahdlatut Tujjar, kebangkitan para pedagang santri. Ketuanya Haji Hasan Gippo” urainya saat menyampaikan sambutan dalam acara Sarasehan Pengembangan Ekonomi Umat dan Kemaritiman Indonesia yang diselenggarakan HPN dan Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) di Jakarta, Kamis (6/4). 

Ia menilai, upaya yang dilakukan HPN ini sangat baik sekali. Ia berharap, acara ini bukan hanya sebatas pada wacana dan ide saja, tetapi bisa diterapkan dan dilakukan. “Mudah-mudahan upaya ini nyata. Bukan hanya seminar, tapi langsung action,” jelasnya. 

Seandainya para pengusaha Nahdliyin itu didukung pemerintah, lanjutnya, maka mereka akan cepat berkembang. “Kalau didukung dan dipermudah (pemerintah), insyallah para pengusaha NU ini akan langsung tancap gas,” tuturnya.

Lebih jauh, ia mengatakan, NU tidak anti dengan para anti kongomerat. Justru ia mengajak untuk bersyukur jika Indonesia memiliki banyak konglomerat. “Tetapi konglomerat juga harus berupaya membesarkan kelas menengah. Yang kelas menengah mengangkat kelas yang kecil,” ucapnya.

Ia berharap, acara ini harus memiliki tindak lanjut, bukan hanya selesai di ruang diskusi saja. “Nanti harus ada upaya tindak lanjut,” tukasnya. 

Acara ini dihadiri dua ratus pengusaha Nahdlyin yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPI) yang datang dari sepuluh provinsi. Mereka adalah pengusaha dari berbagai macam sektor, mulai dari pengusaha properti, koperasi, pembangkit tenaga surya, dan lainnya. (Muchlishon Rochmat/Abdullah Alawi) 


Terkait