Jakarta, NU Online
Untuk menyikapi degradasi spiritual yang ada dalam dunia persilatan, Pimpinan Pusat Pencak Silat NU Pagar Nusa mengadakan diskusi terkait hal tersebut yang dikemas dalam Istighotsah Rutin Selasa Kliwon di Masjid PBNU, Selasa (28/10). Mereka mengkaji pencak silat dari aspek sosio-kultur dalam dunia persilatan.
<>
Diskusi yang bertema "Revitalisasi Roh Pagar Nusa Untuk Kebangkitan Indonesia", menghadirkan salah satu pengasuh persilatan Setia Hati 1903 Madiun, Roni sebagai pembicara.
Pagar Nusa sebagai olah raga, seni, dan tradisi harus mampu menjawab gejala-gejala dan tantangan.
"Pagar Nusa diharapkan terus bisa sensitif terhadap realitas di masyarakat ataupun gejala-gejala alam," ujar Ketua Umum Pagar Nusa Gus Aiz dalam sambutannya.
Gus Aiz menilai semangat pencak silat selama ini mengalami kemunduran, Menurutnya, pesilat lebih cenderung mengutamakan gerakan yang bersifat rohaniyah daripada batiniyah.
Di akhir istighotsah ini, anggota ketabiban PP PSNU Pagar Nusa Heru Iswanto melayani gurah mata dengan menggunakan obat-obatan berbahan herbal bagi para tamu undangan. (Nashr Fanie/Alhafiz K)