Nasional

NU Miliki Siklus 29 Tahunan

Sabtu, 16 April 2016 | 03:04 WIB

Lumajang, NU Online
Sejarawan KH Agus Sunyoto mmenjelaskan pertanyaan banyak orang tentang apa pentingnya PBNU melakukan Ekspedisi Islam Nusantara di pendopo Bupati Kabupaten Lumajang, Jawa Timur Jumat malam (155/4).

Menurut Ketua Lesbumi PBNU ini, NU didirikan para kiai pada tahun 1926 di Surabaya memiliki siklus 29 tahunan. Dua puluh sembilan tahun kemudian, pada tahun1955, NU berubah dari sosial keagamaan menjadi partai politik.

Pada 29 tahun kemudian, yaitu pada tahun 1984, NU menyatakan kembali ke khittah, yaitu sebagai jam’iiyah keagamaan. “Nah setelah itu, datang 29 tahun berikutnya, 2013, NU sudah berubah. Sekarang NU menjadi organisasi keagamaan skalanya internasional. Sebelumnya hanya nasional. Karena cabang-caban tidak hanya di Indonesia,” jelasnya.

Penulis buku Atlas Wali Songo ini merinci, sekarang sudah ada Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Korea, Jepang, Taiwan, Brunei, Malaysia, Cina, India, Pakistan, Iran, Turki, Mesir, Libya, Tunisia, Aljazair, Inggris, Belanda, Belgia, Prancis, Jerman, Rusia, Australia, New Zealand, Amerika. “Artinya NU satu-satunya organisasi keagamaan yang punya cabang di seluruh dunia,” katanya.

Orang menganggap NU sebagai organisasi ndeso (kampungan). Namun, anak-anak mudanya sudah mulai menguasai teknologi. Di media sosial anak-anak NU aktif berdiskusi di WA, Facebook, Twitter dan lain-lain. (Abdullah Alawi)


Terkait