Jember, NU Online
NU tanpa pesantren tidak berati apa-apa. Sebaliknya, pesantren tanpa NU juga tidak berdaya. Pernyataan tersebut dikemukakan Ketua PWNU Jawa Timur KH Mutawakkil Alallah saat mengisi pengajian Isra’ Mi’raj yang digelar Jama’ah Manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jailani di Pesantren Alqodiri, Gebang, Kamis malam (5/6).
<>
Menurut Kiai Mutawakkil, NU sejatinya merupakan kumpulan pesantren-pesantren yang mempunyai visi sama dalam mengusung ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah.
“NU menjadi kuat karena ada pesantren dengan kiainya. Begitu juga pesantren semakin bermakna di bawah naungan NU,” ucapnya.
Sementara itu, pemimpin Manaqib Sykeh Abdul Qadir al-Jailani sekaligus pengasuh Pesantren Alqodiri, KH. Muzakki Syah menyatakan bahwa pesantren mempunyai peran yang besar dalam membina akhlak anak bangsa. Dikatakan, akhlak dan takwa kepada Aallah adalah modal menjalani hidup yang aman, damai dan sejahtera. “Coba kalau tidak ada pesantren, tidak ada ulama, jadi apa kita ini?” ujarnya.
Peserta dalam pengajian ini mencapai ribuan orang. Mereka adalah pengikut manaqiban yang datang dari sejumlah daerah di pulau Jawa dan Madura, Kalimantan, Sumatera bahkan Malaysia. (Aryudi A Razaq/Mahbib)