Nasional

Muslim Biak Antusias Berburu Laitul Qadar

Jumat, 10 Agustus 2012 | 07:18 WIB

Biak, NU Online
Ibadah 10 hari terakhir bulan puasa Ramadhan menjadi kian semarak dilakukan umat Islam di berbagai masjid untuk menanti turunnya malam Laitul Qadar yang penuh berkah ini diyakini terjadi pada malam ganjil puasa Ramadhan.<>

Berbagai cara dilakukan umat kaum Muslim menanti malam Laitul Qadar diantaranya meningkatkan itikaf (berdiam diri) dalam masjid dengan melakukan berbagai rangkaian ibadah sholat sunat malam, zikir membaca asma Allah serta melantumkan bacaan tadarusan Al Quran secara bergantian.

Di sejumlah masjid dan mushala di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua di malam ganjil puasa Ramadhan, seperti halnya malam puasa 21, 23, 25, 27 serta malam ke-29 senantiasa dimanfaatkan umat Islam setempat untuk beribadah dengan melaksanakan sholat malam.

Ketua Majelis Ulama Indonesia Biak Ustad H. Ahmad Burhanulhaq mengatakan, malam Laitul Qadar itu berada di bulan Ramadhan, sebagaimana firman Allah Ta`ala: "Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Quran." (QS Al-Baqarah: 185).

Malam itu dinamakan Lailatul Qadar, menurut Burhanulhaq, karena keagungan nilainya dan keutamaannya di sisi Allah SWT. 

Juga, karena pada saat itu ditentukan ajal, rezki, dan lainnya selama satu tahun, sebagaimana firman Allah: Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. (Ad-Dukhaan: 4).

Kemudian, Allah berfirman mengagungkan kedudukan Lailatul Qadar yang Dia khususkan untuk menurunkan Al Quranul Karim: "Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu?".

"Keutamaan Lailatul Qadar itu lebih baik dari pada seribu bulan,"ungkap Ketua MUI Burhanulhaq.

Ia menyebutkan, jika seseorang kaum Muslim beribadah di malam itu dengan shalat tarawih, shalat tahajjud, membaca Alquran, dzikir, doa, istighfar, taubat kepada Allah dan sebagainya sama dengan beribadah selama seribu bulan di waktu-waktu lain. 

"Seribu bulan sama dengan 83 tahun 4 bulan, karena itu bertapa mulianya dan berbahagia jika kita bisa mendapatkan momentum malam Laitul Qadar yang diyakini akan turun di malam-malam ganjil bulan Ramadhan," harap Ketua MUI Biak Burhanulhaq.

Sementara itu, Dai Muda Gorontalo Ustad Ikbal Pakaya mengatakan, keutamaannya dan keberkahan malam Laitul Qadar banyaknya malaikat yang turun di malam itu, termasuk Jibril. 

Para malaikat itu turun di malam Laitul Qadar, lanjut Ikbal, dengan membawa semua perkara, kebaikan maupun keburukan yang merupakan ketentuan dan takdir Allah SWT.

Mereka turun dengan perintah dari Allah. Selanjutnya, Allah menambahkan keutamaan malam tersebut dengan firman-Nya: "Malam itu (penuh) kesejahteraan hingga terbit fajar sebagaimana dalam" (QS Al-Qadr: 5)

"Malam laitul Qadar adalah malam keselamatan dan kebaikan seluruhnya, tak sedikit pun ada kejelekan di dalamnya, sampai terbit fajar. Di malam itu, para malaikat -termasuk malaikat Jibril mengucapkan salam kepada orang-orang beriman," katanya.

Dalam satu hadits diriwayatkan sahabat Rasulullah SAW menyebutkan keutamaan melakukan qiyamul lail (sholat malam) di malam tersebut. 

Beliau bersabda "Barangsiapa melakukan shalat malam pada saat Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (Hadits Muttafaq `Alaih)

Kapan waktu turunnya malam Laitul Qadr? Rasulullah SAW bersabda "Carilah Lailatul Qadar pada (bilangan) ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan 21, 23, 25, 27 dan 29."(HR Al-Bukhari, Muslim dan lainnya).

Sebelumnya, Pemuka Agama Islam Biak, Ustad Thamrin Almandary mengatakan, momentum ibadah 10 hari bulan puasa Ramadhan harus dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh umat Islam setempat.

"Malam ganjil di bulan puasa Ramadhan Alah SWT menurunkan malam laitul qadar, ya jika kita mendapatkan Laitul Qadar banyak pahala dan lebih baik dari 1.000 bulan," katanya.

Ia menyebutkan, berbagai pendapat ulama dan ahli hadits seperti Muslim, Ahmad, Abu Daud, dan Turmudzi meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, "Saat terjadi Lailatul Qadr, malam terasa jernih, terang, dan tenang. Cuaca Sejuk. Tidak terasa panas. Tidak terasa dingin. Dan pada pagi harinya matahari terbit dengan terang benderang tanpa tertutup satu awan".

Adapun mengenai amalan apa yang sebaiknya dilakukan pada malam kemuliaan ini, beberapa kitab telah memuatnya dengan sangat lengkap. Diantaranya kita diharapkan memperbanyak doa, misalnya sebagai berikut:

"Ya Allah, perbaikilah untukku agamaku yang merupakan penjaga urusanku, dan perbaikilah untukku duniaku yang di dalamnya adalah kehidupanku, dan perbaikilah untukku akhiratku yang kepadanya aku kembali, dan jadikanlah kehidupan (ini) menambah untukku dalam setiap kebaikan, dan kematian menghentikanku dari setiap kejahatan". 

"Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku "Wahai Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan jagalah kami dari siksa Neraka.


Redaktur: Mukafi Niam
Sumber  : Antara


Terkait