Jakarta, NU Online
Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta Amsar A Dulmanan mengungkapkan tentang sosok almarhum H Muhyiddin Arubusman. Menurutnya, H Muhyiddin Arubusman merupakan sosok yang sabar, pendiam, tidak suka marah, tetapi dinamis.
Dinamis yang dimaksud, ialah aktif terlibat dalam banyak komunitas-komunitas kajian, pemikiran dan langkah-langkah startegis.
"Bang Muhyiddin selalu ada dalam diskusi apa pun yang berkaitan dengan stabilitas kebangsaan, kenegaraan," ujarnya di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (11/4).
Hari ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memperingati haul ke-1 H Muhyiddin Arubusman di Masjid An-Nahdloh gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (11/4).
H Muhyiddin Arubusman merupakan Sekretaris Jenderal PBNU periode 1999-2004. Ia lahir di Ende, Nusa Tenggara Timur pada 24 April 1951 dan meninggal 10 April 2017 atau usia 66 tahun.
H Muhyiddin Arubusman juga tercatat pernah menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) periode 1981-1985. (Husni Sahal/Kendi Setiawan)