Nasional

Mensos Dukung Hakam-Rofingatul Bersepeda Keliling Dunia Bawa Pesan Perdamaian

Rabu, 11 Januari 2017 | 16:52 WIB

Jakarta, NU Online
Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa memberi dukungan dan arahan kepada pasangan suami istri dari Malang, Hakam Mabruri (34) dan Rofingatul Islamiah (34) warga Desa Gading, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang akan bersepeda keliling dunia dengan membawa pesan perdamaian. 

Dalam arahannya Mensos menyampaikan pada Hakam dan Rofi bahwa kegiatan yang mereka lakukan sangat positif. Khofifah berpesan agar keduanya menyiapkan fisik, perlengkapan, perijinan, dan perencanaan perjalanan yang matang.

"Mereka akan membawa misi perdamaian dan kerukunan antaumat beragama ke sejumlah negara. Sampai hari ini mereka sedang berproses untuk mendapatkan surat keterangan dari Kementerian Luar Negeri. Aspek legalitas ini penting disamping juga persiapan fisik dan rencana perjalanan yang matang supaya tujuan mereka tercapai," terang Khofifah, Rabu (11/1).

Ketua Umum PP Muslimat NU itu mengatakan, di setiap negara yang dikunjungi, Hakam dan Rofi rencananya akan bertemu para tokoh-tokoh perdamaian. Mereka ingin mengetuk hati para tokoh dan warga dunia untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan kerukuran  antar sesama manusia. 

Perjalanan panjang Hakam bersama istri telah dimulai dari Indonesia menuju Malaysia, Thailand, Nepal, India, Oman, Uni Emirat, Arab, Jordan, Israel, dan berakhir di Mesir. Diperkirakan seluruh rangkaian perjalanan ini akan menempuh waktu 8 bulan. 

Mereka telah mengawali perjalanan pada 17 Desember 2016 dari kota Malang menuju Jakarta. Dalam perjalanan mereka singgah di makam Wali Songo, serta berjumpa dengan tokoh-tokoh lintas agama sepanjang perjalan dari Malang menuju Jakarta.

"Misi Hakam dan Rofi sesungguhnya sejalan dengan salah satu tugas dan program Kementerian Sosial yaitu Program Keserasian Sosial yang bertujuan membangun harmonisasi di antara manusia agar menjauhi berbagai konflik sosial. Entah itu konflik yang diakibatkan oleh persoalan suku, agama, ras dan kepentingan lainnya," kata Mensos. 
 
Sementara itu Hakam mengatakan perjalanan ini merupakan cita-citanya sejak kecil. Ia ingin menyampaikan pesan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki banyak perbedaan dan keberagaman namun tetap satu dalam kebhinnekaan. 

"Kami ingin dunia tahu bahwa orang Indonesia benar-benar toleran," demikian Hakam. (Red: Fathoni)


Terkait