Nasional

Menristek Dikti: Pembelajaran Daring Pangkas Biaya Kuliah

Kamis, 3 Mei 2018 | 00:00 WIB

Menristek Dikti: Pembelajaran Daring Pangkas Biaya Kuliah

Menristekdikti, M Nasir

Bandung, NU Online 
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) akan mengatur sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui daring (online). Hal ini bertujuan meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) atau kemampuan masyarakat mengenyam pendidikan tinggi.

"APK saat ini baru 31,5%. Pengembangan teknologi informasi yang begitu cepat membuat Indonesia harus lakukan perubahan mendasar," kata Menristekdikti Muhammad Nasir saat upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional di Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/5).

Menurutnya, sistem dan program pendidikan tinggi harus disesuaikan agar relevan dengan tuntutan dunia kerja dan tantangan revolusi industri 4.0.

"Mudah-mudahan Permen (Peraturan Menteri) segera keluar untuk Pembelajaran Jarak Jauh. Dengan ini semoga APK bisa baik ke 40%," ungkapnya. 

Untuk itu, Kemenristekdikti mendorong perguruan tinggi untuk menerapkan sistem pembelajaran daring (SPADA). "Kami sudah fasilitasi dengan IdRen untuk mendukung proses pendidikan digital," tambahnya.

IdRen sendiri merupakan jaringan teknologi privat  nasional yang berfungsi untuk pengembangan pembelajaran dan program studi yang lebih inovatif dan fleksibel berbasis teknologi informasi.

"Penerapan SPADA - Id Ren merupakan bentuk penerapan digital menggunakan sistem pembelajaran daring yang difasilitasi jejaring pendidikan dan pusat nasional berbasis teknologi (IdRen) yang menghubungkan perguruan tinggi dan lembaga riset nasional dan internasional," paparnya.

Nasir menjamin mutu pendidikan kuliah daring tetap akan diawasi ketat dengan sistem. Namun, penerapan PJJ diakui memang belum banyak.

"Kalau kuliah face to face butuh tempat, dosen, costnya mahal, dengan kuliah daring lebih memudahkan karena bisa kurang 50% dari SPP kuliah face to face," jelas Nasir.

Dikatakan, saat ini sudah ada 1500 modul pembelajaran kemahasiswaan yang ada secara daring dan ke depannya akan ditambah lagi 1500 modul.

Sekjen Kemenristekdukti Ainun Naim menambahkan saat ini IdRen sudah bisa diakses oleh 80 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.

"Nanti akan ada 1500 modul online, gratis menambah yang sudah ada. Hibah yang telah diterima untuk SPADA sebesar Rp 3 miliar untuk perguruan tinggi yang sudah mencanangkan Spada IdRen," paparnya.

Saat ini, contoh perguruan tinggi yang sudah menerapkan kuliah daring selain Universitas Terbuka yakni Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, dan Universitas Bina Nusantara. (Red: Muiz)
 


Terkait