Depok, NU Online
Menteri Agama RI H Lukman Hakim Saifuddin membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQH NU) yang berlangsung di Pondok Pesantren Al-Hikam 2, Depok, Jawa Barat, Jumat malam (28/11).
<>
Pada kesempatan itu, Menag mengapresiasi peran JQH NU dalam menjaga keaslian Al-Quran dengan mengawal terciptanya generasi yang bisa membaca dan menulis kalam Allah tersebut.
Ia juga mengapresiasi generasi yang dikawal JQHNU telah mengharumkan Indonesia dalam bidang Al-Quran pada event-event internsinoal.
Lalu ia mengingatkan JQH NU, karena kemajuan teknologi, peluang dan tantangan ke depan cukup besar. Karenanya itu JQH bisa kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Agama. “Kami mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini,” katanya.
Ia berharap peran JQH untuk berperan dalam mensosialisasikan Tafsir Al-Quran yang moderat. Ia mencontohkan istilah jihad dalam Al-Quran jangan sampai dikuasai oleh kalangan yang berpemahaman sempit. Nilai-nilai tasamuh, tawasuth, tawazzun, i’tidal yang harus dikedepankan dalam menerjemahkan Al-Qur’an.
Hadir pada kesempatan itu hadir Rais Syuriyah PBNU yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Alhikam 2 KH Hasyim Muzadi, Menteri Sosial RI Hj. Khofifah Indarparawansa, Rais Majelis Ilmi JQH NU KH Ahsin Sakho Muhammad, Ketua Umum JQH NU KH Muhaimin Zen, Sekjen JQHNU Ahmad Ari Masyhuri.
Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffazh didirikan di Jakarta pada tahun 1951 oleh KH Wahid Hasyim bersama ulama-ulama lain. Pada tahun 1959, organisasi pembaca dan penghafal Al-Quran tersebut resmi menjadi salah satu badan otonom NU. (Abdullah Alawi)