Nasional

Masa Depan NU Tergantung Hasil Pendidikan

Rabu, 12 September 2012 | 06:09 WIB

Kudus, NU Online
Masa depan Nahdlatul Ulama sangat tergantung pada hasil pendidikan yang dilaksanakan madrasah atau pesantren NU. Oleh karenanya, lembaga pendidikan formal dan non formal yang dikelola NU harus mampu melahirkan atau membentuk generasi penerus perjuangan Nahdlatul Ulama.<>

"Kalau  anak didik yang masuk  belum kenal NU harus dijadikan NU dan inputnya sudah NU harus menjadi lebih NU. Jika tidak mampu demikian, berarti lembaga tersebut mengalami diskontinuitas perjuangan," kata Ketua PWNU Jawa Tengah KH MohAdnan dalam acara Halal Bi Halal  Badan Pelaksana Pendidikan Madrasah Nahdlatul Ulama (BPPMNU) Hasyim Asy'ari Kudus,Selasa (11/9) kemarin.

KH Adnan menggutarakan Pendidikan sebagai variabel penting perjuangan  Nahdlatul Ulama  dengan membawa misi  untuk mencetak generasi yang pintar dan benar, yang sunni beraqidah ahlussunnah wal jamaah dan dijalan NU.

"Sangat mubadzir manakala kita sudah repot mendirikan sekolah/madrasah NU tetapi anak-anak tidak menegenal NU," tandasnya.

Ia memiliki keyakinan Lembaga pendidikan NU tetap menjadi kebutuhan masyarakat khususnya Nahdliyiiyin. Hal ini, menurutnya, dikarenakan pemerintah dalam mendidik anak bangsanya tidak memiliki kemampuan kecuali melibatkan masyarakat sebagaimana dilakukan negara-negara maju. 

"Anehnya, meskipun tidak mendirikan madrasah tetapi selalu menjadi klaim pemerintah yang dituangkan dalam laporan kerjanya. Mestinya pemerintah harus berterima kasih kepada Nahdlatul Ulama karena mampu mendirikan dan mengelola pendidikan," tambah Adnan menyentil pemerintah.

Dia mengingatkan berdasarkan pengalaman pendidikan yang murah belum tentu menarik minat orang tua menyekolahkan anaknya dibanding yang mahal. Hal tersebut tidak terlepas pada masalah kualitas lembaga pendidikan tersebut.

"Oleh karena itu, tingkat kesejahteraan para guru menjadi kunci masuk dalam meningkatkan kualitas. Yayasan atau pengurus tidak berani menekan, bila dalam memberikan gaji gurunya tidak layak. kalau sudah layak, kita berana menuntut para guru lebih berkualitas dan berprestasi," tandas Adnan.

Di depan guru-guru madrasah itu, KH Adnan berharap  sekolah Ma'arif untuk tidak minder berhadapan dengan sekolah dan  terlibat aktif  mengikuti kegiatan atau event semacam lomba karya tulis ilmiah yang diselenggarakan dinas pendidikan, lembaga swasta atau organisasi.

"Kita sadar, salah satu kelemaham NU adalah keminderan di dalam menghadapi penguasa atau orang lain yang dianggap lebih mapan," sentilnya.

Kegiatan halal bi halal yang bertempat di aula MA NU hasyim Asy'ari 2 Karangmalang Gebog Kudus, ini selain dihadiri Ketua PWNU Jateng juga hadir Ketua PCNU Kudus KH Chusnan Ms, Pengurus, aktifis NU dan banomnya serta guru-guru Madrasah dibawah naungan BPPMNU Hasyim Asy'ari Kudus. 


Redaktur   : Mukafi Niam
Kontributor: Qomarul Adib


Terkait