Nasional

Mantapkan Aswaja dengan Kepingan DVD

Jumat, 15 Februari 2013 | 06:22 WIB

Surabaya, NU Online
Tantangan terhadap eksistensi Ahlussunnah wal Jamaah terus terjadi. Bahkan di banyak tempat telah memasuki kawasan pedalaman. Mereka butuh pendampingan agar mampu mempertahankan keyakinan ditengah rongrongan aliran Wahabi.
<>
Setidaknya itulah yang menjadi kegelisahan dari Ma’ruf Asrori. Wakil Ketua PP Lajnah Ta’lif Wan Nasr PBNU ini merasa bahwa sejumlah aliran telah menggerogoti Aswaja. 

“Hal ini kerap terjadi di kawasan yang dianggap tidak memiliki tokoh agama yang mumpuni serta jauh dari jangkauan alat komunikasi dan transportasi,” tandas alumnus Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya ini.

Karena itu, dengan rekan-rekan aktifis Aswaja, Ma’ruf mencoba mendokumentasi beberapa acara debat yang diselenggarakan di berbagai tempat dengan mendatangkan para petinggi Wahabi. 

“Yang kami dokumentasi adalah perdebatan antara kalangan Aswaja dengan mereka yang mengklaim dirinya Wahabi,” lanjutnya.

Bagaimana memulai dialog, memilih kalimat dan cara berdebat dengan mereka telah tersedia dalam bentuk DVD. 

“Kalau hanya membaca buku atau literatur mungkin mudah,” katanya. Namun berhadapan langsung dengan para dedengkot Wahabi yang memiliki kemampuan diplomasi dan argumentasi, tentu saja akan berbeda. 

“Ajang debat yang kami dokumentasi akan memberikan kepercayaan diri terhadap warga NU yang akan berhadapan dengan mereka,” ungkapnya.

Namun beberapa narasumber yang ada dalam kepingan DVD tersebut ternyata mampu menguasai keadaan dan berbalik memberikan penyadaran akan kebenaran Aswaja ala NU. Tampilnya KH Muhyidin Abdusshomad, H Abdullah Syamsul Arifin, serta Ustadz Idrus Romli pada sejumlah debat itu akan membuat kepercayaan diri warga NU kian tinggi. 

“Sebab, para pemateri dari NU sangat menguasai permasalahan serta mengerti kelemahan dari ajaran Wahabi,” tandas direktur penerbit dan distributor Khalista ini.

Dengan digandakannya sejumlah debat dengan Wahabi tersebut diharapkan menjadi referensi awal saat bertemu dengan mereka. 

“Namun bila ternyata membutuhkan kehadiran narasumber dari NU, maka kami akan siap melayani,” katanya dengan semangat.

Sejumlah buku referensi juga telah tersedia, baik yang diterbitkan oleh Khalista maupun penerbit lain yang sepaham dengan Aswaja. 

“Membentengi Aswaja harus dengan berbagai cara,” tukasnya.

Karena itu, dengan keterbukaan informasi dan kemudahan akses baik alat komunikasi dan transportasi diharapkan bukan menjadi kendala bagi upaya terus mengembangkan Aswaja ditengah gerusan aliran yang tidak sepaham. 

“Mari kita manfaatkan jaringan NU di seluruh tanah air,” ajaknya. 

“Kemudahan yang ada, hendaknya dimanfaatkan sebaik mungkin dalam rangka menyebarkan Islam ala NU yang rahmatan lil’alamin,” pungkasnya. 


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Saifullah


Terkait