Tegal, NU Online 
Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kabupaten Tegal segera akan meningkatkan loyalitas satuan pendidikan yang berlabel NU. Hal itu diupayakan untuk membentengi ajaran Islam ala ahlussunah wal jama’ah, karena sekolah merupakan lahan kaderisasi yang betul-betul jitu. <>

“Respons positif akan kami upayakan untuk menyukseskan rencana ini.“ Demikian dikatakan ketua PC Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kabupaten Tegal H Muslikh di ruang kerjanya, Rabu (19/9). 

Muslih lebih lanjut membeberkan bentuk upayanya, yaitu dengan mengeluarkan surat instruksi kepada satuan pendidikan berupa beberapa hal diantaranya, pertama pengalokasian mata pelajaran ke-NU-an dan praktik ke-NU-an sebagai bagian tak terpisahkan kurikulum madrasah atau sekolah. Kedua, adanya komisariat IPNU-IPPNU di masing-masing satuan pendidikan baik madrasah atau sekolah. Ketiga, pemakaian seragam batik Ma’arif NU (Produk Wilayah). Keempat, menyanyikan mars Ma’arif dan pembacaan panca setia pelajar NU dalam setiap upacara hari Senin. 

Kelima, memasang logo NU dan tokoh NU di setiap ruang kelas dan kantor, keenam, penempatan bendera NU dan Ma’arif NU minimal di ruang kepala madrasah atau sekolah dan yang ketujuh, hal-hal yang berkaitan dengan identitas Ma’arif NU dan komitmen pelaksanaan nilai-nilai keaswajaan harus menggunakan Ma’arif. 

“Hal ini saya dasarkan, banyak sekolah yang berlabel NU atau yang tidak menyebutkan NU tetapi didirikan oleh warga NU dan tidak mau disebutkan selain NU. Selain itu juga untuk mewujudkan sense of belonging atau rasa kepemilikan, dan bangga sebagai warga NU, karena sarana yang paling efektif untuk menciptakan kader adalah lembaga pendidikan,“ jelasnya.   

Dalam kesempatan itu juga Muslikh berharap, seusai instruksi itu diturunkan dalam waktu dekat, akan tercipta kekuatan sistem ideologi Islam ala ahlussunah wal jama’ah dan tidak mudah disusupi oleh ideologi lain, juga output kelulusan siswa atau peserta didik betul-betul menjadi keder NU. 

“Sekali lagi ini adalah hanya upaya memperbaiki sistem kaderisasi ideologi di NU di lembaga pendidikan,“ tukasnya. 


Redaktur   : Mukafi Niam
Kontributor: Abdul Muiz TGL