Jakarta, NU Online
Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) mengisi bulan suci Ramadhan 1433 H dengan sejumlah program. Sebagaian besar kegiatan bernuansa Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja), seperti pelatihan dai kader NU, tarawih 20 rakaat, dan kajian Kitab Kuning.<>
Ketua Panitia Program Ramadhan LDNU Nur Hasyim Ilyas, Selasa (31/7), menyatakan, selain tiga kegiatan di atas, pihaknya jug menyelenggarakan tadarrus al-Qur’an, ceramah agama, buka bersama, santunan dhuafa. Bersama LAZISNU, panitia membuka pula penerimaan dan penyaluran zakat, infaq, dan shadaqah.
Hampir semua kegiatan tersebut dilaksanakan rutin sepanjang bulan Ramadhan di dalam Gedung PBNU, Jakarta Pusat, khususnya di Masjid An-Nahdliyah. “Tujuannya menghidupkan tradisi yang baik di PBNU, itu maqsudul a’dham-nya (maksud terbesarnya),” ujarnya.
Seperti diberitakan, pada 27-29 Juli kemarin LDNU melatih ratusan kader NU seputar dakwah bertemakan “Ahlussunnah wal Jama’ah sebagai Landasan Karakter Bangsa”. Pelatihan ini banyak mengulas peta gerakan dakwah, peran media, kebangsaan, dan tantangan radikalisme.
Panitia mengakui, hal ini merupakan upaya memperteguh karakter keaswajaan, utamanya di lingkungan Nahdliyin. Hal dilatarbelakangai oleh maraknya kelompok keras yang merasa pendapatnya paling benar.
“Sekarang di mana-mana orang mengklaim Aswaja, tapi kelakuannya tidak Aswaja. Ciri Aswaja itu kan tasamuh (toleran), tawassuth (moderat), (seimbang). Jangankan kepada orang muslim, orang nonmuslim pun kita begitu,” imbuhnya.
Redaktur: Mukafi Niam
Penulis : Mahbib Khoiron