Jakarta, NU Online
Menyikapi banyaknya konten palsu di media sosial, Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Jakarta Utara (Jakut) menyerukan kepada masyarakat agar tidak terpengaruh dengan berita-berita palsu (hoax) yang beredar dan mengedepankan tabayyun atau verifikasi dengan ahlinya.
Ketua LDNU Jakut Ustadz Hamdan Maulana, mengajak jamaahnya lebih kritis menyikapi konten berita di media sosial, lebih-lebih saat ini merebaknya fitnah yang terus ditujukan kepada Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.
"Kita tahu baru-baru ini Kiai Said difitnah makelari tanah di Malang untuk dijadikan seminari, setelah diklarifikasi bahwa beliau tidak terlibat sama sekali,” jelas Hamdan saat mengisi ceramah di acara Maulid Nabi Muhammad di Masjid Baitu Al-Muttaqin, Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (7/1).
Hamdan menilai, perbuatan fitnah itu sengaja dilakukan oleh kelompok yang mengatasnamakan NU Garis Lurus yang tidak menerima kepemimpinan Kiai Said, mereka melancarkan jurus agar Kiai Said turun dari Ketua Umum PBNU.
Bukan hanya kasus yang di Malang saja, lanjut Hamdan, kasus SMA Kristen Dago di Bandung juga menuai fitnah kepada beliau bahwa sekolah SMA tersebut gara-gara ada tulisan "Bangunan Ini Didirikan Atas Kerjasama dengan Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj, MA, Tanggal 11 Desember 2013.
“Kiai Said dituduh mendukung Kristen, padahal beliau hanya membela tanah tersebut yang mau diambil oleh mafia. Itu bentuk nasionalisme beliau,” tegas Hamdan yang juga mantan aktivis PMII.
Oleh karena itu, Hamdan mengharap untuk tidak terpancing setiap berita palsu karena berita itu dapat menggangu potensi keamanan nasional dan memecah persatuan umat Islam. (Frachman/Fathoni)