Jakarta, NU Online
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) tidak lama lagi akan menyelenggarakan Kongres XVIII di Asrama Haji Donohudan kabupaten Boyolali, tepatnya pada 4-8 Desember 2015 mendatang. Presidium Pusat Majelis Alumni IPNU berharap peserta kongres mematuhi etika, tata tertib, dan tata krama sebagai pelajar NU.
<>
Di hadapan Ketua Presidium Pusat Majelis Alumni IPNU (MA IPNU) DR Hilmi Muhammadiyah, para kandidat Ketum IPNU telah berkomitmen untuk menjamin kongres ini bersih dari segala bentuk transaksi kepentingan termasuk money politic.
Hadir pada saat pertemuan tersebut, Ketum IPNU Khairul Anam dan para calon di antaranya Muhammad Nahdy, Asep Irfan Mujahid, Muhammad Said, dan Imam Fadli.
"Saya berharap kongres ini bisa bersih dari segala kepentingan luar dan penggunaan cara-cara yang tidak etis, yang tidak sesuai dengan akhlaqun nahdliyah. Silakan bertarung dalam perebutan pucuk pimpinan organisasi dengan cara-cara yang berbudaya," tegas Hilmi dalam pertemuan tersebut.
Sementara Anam menjelaskan bahwa IPNU akan menggelar kongres yang agendanya, Laporan pertanggungjawaban pengurus pusat, merumuskan program kerja tiga tahun ke depan, dan pemilihan ketua umum baru PP IPNU.
“Ayo mari kita jaga kongres ini bisa berjalan lancar," kata Khairul Anam Haritsah.
Anam juga menjelaskan, tema yang diambil dalam forum tiga tahunan ini adalah 'Pelajar Islam Berbudaya untuk Toleransi dan Persatuan Bangsa'. Melalui kongres ini, lanjutnya IPNU ingin menegaskan penolakan paham intoleransi dan radikalisme yang merusak sendi-sendi persatuan bangsa.
"Kongres sengaja mengangkat tema tersebut sebagai pesan, IPNU berada di garis terdepan dan benteng persatuan bangsa di kalangan pelajar dan anak muda dari rongrongan radikalisme, dan Kongres IPNU ini akan menjadi titik awal konsolidasinya," imbuh Anam.
Sekitar 4000 anggota IPNU dari 33 pengurus wilayah, dan 400an cabang dari seluruh Nusantara konfirmasi akan datang ke Asrama Haji Donohudan mengikuti kongres IPNU. Kongres IPNU merupakan permusyawaran tertinggi di organisasi badan otonom (banom) NU ini yang diadakan tiga tahun sekali dan akan dibuka secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo. Kongres kali ini juga akan dihadiri 2 menteri kordinator, Kapolri, 7 menteri, beberapa kepala daerah kader IPNU serta tokoh nasional lainnya sebagai narasumber. (Red Alhafiz K)