Nasional

Kirab Hari Santri, LAZISNU Beri Santunan kepada 2200 Santri

Kamis, 15 Oktober 2015 | 14:00 WIB

Jakarta, NU Online
Menyambut kegiatan Kirab Hari Santri Nasional, 16-22 Oktober 2015, Pengurus Pusat Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (PP LAZISNU) akan memberi santunan kepada 2200 santri dari wilayah Karawang, Subang, dan Purwakarta. Tetapi kegiatan akan dipusatkan di Islamic Center Karawang, Jawa Barat, 21 Oktober 2015 mendatang.<>

Demikian disampaikan oleh Sekretaris PP LAZISNU, Adna Khoiratul A’yun saat ditemui NU Online, Kamis (15/10) di kantornya, lantai 2 Gedung PBNU Jl Kramat Raya Jakarta.

“Pemberian bantuan berupa uang dan bingkisan alat perlengakapan sekolah akan diberikan langsung oleh Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj secara simbolis,” terang Adna.

Pengurus Pusat juga mengimbau kepada seluruh pengurus LAZISNU di daerah, baik cabang maupun wilayah untuk menyosialisasikan dan mengadakan kegiatan serupa sehingga keberadaan LAZISNU dirasakan manfaatnya bagi warga NU.

Dalam kegiatan bertajuk ‘Ayo Berbagai: Semarak Hari Santri’ ini, PP LAZISNU juga mengajak seluruh elemen warga NU dan masyarakat untuk menyalurkan bantuannya ke Nomor Rekening 123.000.483.89.51 atas nama LAZISNU.

Sementara itu, Wakil Ketua PP LAZISNU, Ahmad Basarah mengatakan, penetapan Hari Santri bukan hanya untuk kepentingan sebuah kelompok, tetapi juga untuk kepentingan seluruh bangsa Indonesia. Selain mendorong perjuangan kemerdekaan RI, kaum santri juga ikut aktif dalam memerangi dan megusir tentara sekutu atau NICA.

“Saat pertama kali Presiden Jokowi mempunyai visi mewujudkan perjuangan santri ini melalui penetapan Hari Santri, kita sudah mengkalkulasi, bahwa peran signifikan santri dari dulu hingga sekarang bukan hanya di bidang pendidikan agama, tetapi juga sosial, budaya, maupun perjuangan politik kemerdekaan,” papar Basarah.

Titik kulminasinya, tandas Basarah, ketika KH Hasyim Asy’ari mencetuskan fatwa Resolusi Jihad pada tanggal 22 Oktober 1945 yang menyatakan, bahwa membela tanah air hukumnya Fardlu’ain. Fatwa jihad inilah yang menjadi motivasi seluruh santri dan rakyat Indonesia untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. (Fathoni)


Terkait