Nasional

Kiai Said Optimis Islam Moderat Indonesia Tetap Kuat

Selasa, 14 Maret 2017 | 07:06 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj percaya Islam moderat di Indonesia akan tetap kuat meski akhir-akhir ini paham Islam yang berhaluan takfiri, bahkan ektremis-radikal menyerbu Indonesia. 

“Kita masih besar. Kita memiliki dua puluh dua ribu pesantren, 240 Universitas yang berhaluan NU, dan delapan ratus ribu masjid di seluruh Indonesia. Tidak seorang pun yang terlibat dalam aksi terorisme,” kata Kiai Said saat menjadi pembicara pada kuliah umum bertema Promoting Moderation And Tolerance In Indonesia: The Nahdlatul Ulama’s Story yang diselenggarakan oleh S. Rajaratnam School of International Studies (RSiS) NTU di Sheraton Towers Singapore, Singapura, Senin (13/3).

Kiai yang pernah nyantri di Kempek, Lirboyo, dan Krapyak mengakui, media sosial telah memainkan peran yang cukup penting dalam perkembangan NU, termasuk mengikis pengaruh NU terhadap pendukung dan pengikutnya. 

Menurutnya, ada banyak perbedaan yang mengarah kepada NU yang sekarang dan tiga puluh tahun yang lalu. “Akhir-akhir ini, ada banyak fitnah yang ditujukan kepada NU,” ujar Kiai Said.

NU, jelas Kiai Said, didirikan para kiai pesantren pada tahun 1926 di Suarabaya untuk meghadang pengaruh-pengaruh keislaman dari luar yang identik dengan kekerasan. 

Lulusan Universitas Umm al-Qura Mekkah, Arab Saudi tersebut menekankan untuk terus menebarkan Islam yang moderat dan damai di seluruh dunia, khususnya Indonesia. 

“Saya selalu mengatakan tanah air kita (Indonesia) harus aman sebelum kita berbicara tentang agama. Kenapa? Karena kita membangun masjid, madrasah, dan rumah sakit di sana. Kalau seandainya tanah airnya tidak aman, apa yang bisa kita bangun?” cetusnya. (Muchlishon Rochmat/Abdullah Alawi)



Terkait