Nasional

Kiai Manan: Bertarekat Tidak Identik dengan Anti-Dunia

Rabu, 17 Januari 2018 | 04:01 WIB

Kiai Manan: Bertarekat Tidak Identik dengan Anti-Dunia

Ketua PBNU, KH Abdul Manan Ghani.

Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Abdul Manan Ghani menganggap bahwa keberadaan tarekat sangat diperlukan pada zaman modern ini karena godaan-godaanya makin besar. 

Demikian dikatakan Kiai Manan di lantai tiga Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (16/1). 

Namun demikian, Sambungnya, tarekat tidak identik dengan anti-dunia. Orang-orang yang mengamalkan tarekat, katanya, tidak harus menjauhi dunia. 

Menurutnya, tarekat itu bisa di kantor-kantor, di kampus-kampus, di gedung-gedung  mewah, tapi isinya orang-orang yang hatinya berdzikir kepada Allah. 

"Thoriqoh itu hanya jalan menuju wushul ilallah (kepada Allah). Jadi thoriqoh itu belajarnya, targetnya,  hatinya nyambung. Konektivitas hati manusia pada Allah," jelasnya. 

Oleh karena itu, katanya, tarekat tidak terkait dengan profesi. Profesi apapun, menurutnya, bisa mengamalkan tarekat seperti petani, pedagang, PNS, atau politisi. 

Sebagai pembersih hati, maka tarekat bisa menjadi benteng agar tidak terjerumus pada tindak kejahatan. "Bisa jadi filter, bisa jadi benteng dari perbuatan-perbuatan perilaku jahat," katanya. 

Sebab, lanjutnya, tindak kejahatan itu bisa terjadi di mana-mana dan oleh siapa saja, baik pedagang, politisi atau juga hakim. (Husni Sahal/Fathoni)


Terkait