Jepara, NU Online
Anak bukan hanya menjadi tanggung jawab Ibu saja melainkan Bapak juga. Sehingga keduanya memiliki tanggung jawab yang sama. Demikian disampaikan Hj Khofifah Indar Parawansa, ketua umum PP Muslimat NU dalam majlis taklim Ma’rah Shalihah Jawa Tengah, bertempat di kediaman H Arif Mudatsir Mandan, desa Robayan, kecamatan Kalinyamatan, Sabtu (9/6) kemarin.
<>
Menurut Khofifah, meski anak semestinya menjadi tanggung jawab orang tua tetapi kenyataannya sebagian besar dibebankan kepada Ibu.
Ia menilai, mauidhoh-mauidhoh yang biasanya disampaikan kaum lelaki belum memihak kepada perempuan. “Apabila istri diberi jatah uang belanja maka seyogianya dibelanjakan dengan hemat. Tetapi belum ada imbauan kalau perempuan mau hemat, laki-laki pun harus mau berhemat tidak berhura-hura dengan harta yang dimilikinya,” paparnya.
Amsal lain, istri ketika ditinggal berkelana suami maka di rumah si perempuan harus selalu menjaga kehormatan dan martabatnya. “Jika ditinggal merantau istri bersedia menjaga martabat dan kehormatannya apakah suami juga mau berbuat demikian?” lanjutnya.
Melalui amsal tersebut Khofifah berharap selain adanya majlis taklim Mar’ah Shalihah perlu ada juga majlis Rajulun Shalih. “Beberapa waktu lalu saya hadir dalam forum dinas tingkat menteri yang menyimpulkan bahwasanya negara ini tanpa ayah,” katanya.
Ia menambahkan, beberapa kabupaten di Jawa Tengah angka perceraian cukup tinggi. Untuk mengantisipasinya bukan perkara yang mudah perlu memperkuat jalinan umat.
Selain itu, tambahnya, angka pengguguran kandungan, tahun kemarin yang dilakukan perempuan dibawah umur 15 tahun kian signifikan. Hal itu karena saat ini mudah didapatkannya obat peluntur. Untuk mendapatkannya bisa didapatkan di sekolah yang dijual secara ilegal.
Oleh karenanya, tugas mendidik anak, harap Khofifah tidak hanya dibebankan kepada Ibu melainkan menjadi tugas bersama Ibu-Bapak. “Apabila anak sudah menginjak dewasa sudah berkewajiban menunaikan shalat. Yang mengingatkan anak untuk shalat adalah Ibu dan Bapaknya,” harapnya.
Anak yang berhubungan dengan lawan jenis, tegasnya harus pula dikontrol agar tidak terjerumus kepada jurang kesesatan. “Marilah kita meningkatkan tanggung jawab mengasuh anak agar kelak menjadi pribadi yang shalih dan shalihah,” imbaunya.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Syaiful Mustaqim